Setidaknya delapan orang tewas dan 200 rumah hancur akibat tornado dahsyat yang menyapu dua desa di Myanmar pada Sabtu (22/4).
Pemimpin kelompok penyelamat Doh Lewe, Thet Paing Soe, mengatakan kepada Associated Press bahwa tornado itu menghantam Desa Aung Myin Kone dan Tadau sekitar pukul 18.10 pada Jumat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Sabtu, kelompok-kelompok penyelamat sudah melarikan 128 orang ke rumah sakit. Sementara itu, 232 rumah di kedua desa itu tercatat hancur.
"Tornado itu menyapu sekitar 40 menit. Nyaris semua rumah rusak parah. Restorasi akan memakan waktu berbulan-bulan," ujar Thet Paing Soe.
Stasiun televisi pemerintah Myanmar, MRTV, melaporkan pemimpin junta militer, Min Aung Hlaing, sudah berkunjung ke lokasi bencana dan memberikan bantuan kepada warga sekitar.
MRTV juga melaporkan dua biara Buddha dan satu klinik kesehatan kecil juga hancur akibat sapuan tornado langka tersebut.
Myanmar sebenarnya sangat jarang diterpa tornado. Kalau pun ada, tornado di Myanmar biasanya tak sampai menelan korban jiwa atau menimbulkan kerusakan, apalagi jika terjadi di musim panas.
"Selama periode ini, sering terjadi tornado di bagian bawah Myanmar, tapi hanya sedikit korban. Kematian semacam ini di kawasan pusat Myanmar sangat jarang," ucapnya.
Negara itu sendiri sebenarnya kerap diterpa cuaca ekstrem hampir tiap tahun pada musim muson. Pada 2008 lalu, misalnya, Siklon Nargis menghantam Myanmar dan menewaskan lebih dari 138 ribu orang.
(has)