'Jejak' Penjajahan Israel yang Kian Brutal di Palestina

CNN Indonesia
Jumat, 28 Apr 2023 11:03 WIB
Di tengah perdebatan normalisasi hubungan Israel-RI, negara Zionis itu justru kebali disorot karena kekerasan aparatnya terhadap bangsa Palestina.
Polisi Israel serang jemaah Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa pada April lalu saat Ramadan. (AP/Mahmoud Illean)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdebatan soal normalisasi hubungan antara Indonesia dan Israel kembali muncul ke publik usai gaduh pembatalan Piala Dunia U-20 di RI beberapa waktu lalu.

FIFA akhirnya mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah ajang sepak bola bergengsi di dunia itu karena gerakan penolakan timnas Israel di dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pihak yang menolak kehadiran timnas Israel menganggap menerima tim negara Zionis itu sama saja mengkhianati Palestina. Mereka juga menilai menerima kehadiran timnas Israel melanggar konstitusi Indonesia soal penolakan atas segala bentuk penjajahan.

Sementara itu, beberapa pihak lain menilai Piala Dunia U-20 ini justru bisa menjadi ajang Indonesia untuk membela Palestina. Ada pula pihak yang menganggap jika Indonesia benar-benar ingin membantu perjuangan Palestina, seharusnya Jakarta bisa menjalin hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.

Dengan menjalin hubungan normal, Indonesia dinilai bisa turun tangan "membujuk" Israel hingga menjadi mediator konflik.

Namun, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Bagus Hendraning Kobarsih, mengatakan posisi Indonesia masih sama yakni ogah mengakui Israel.

"Nah kalau ditanya apakah ada rencana (normalisasi), tidak ada. Indonesia tidak pernah terpikir untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, dengan pemerintahan pendudukan zionisme Israel," ucap Bagus kepada CNNIndonesia.com pada 11 April lalu.

[Gambas:Video CNN]

"Karena pemerintahan ini (Israel) kita anggap pemerintahan penjajah, pemerintahan yang melaksanakan kolonialisme terhadap rakyat Palestina. Yang sampai sekarang kita lihat, tidak ada iktikad baik untuk menyelesaikan itu bahkan semakin parah. Dan kita lihat rakyat Palestina semakin menderita," paparnya lagi.

Meski Israel berulang kali mengklaim mendukung perdamaian dengan Palestina, negara Zionis itu masih kerap menerapkan kebijakan bermusuhan dan keras terhadap Palestina.

Beberapa kekerasan yang getol dilakukan aparat Israel di antaranya yakni menggusur permukiman warga Palestina secara paksa dan dengan kekerasan, menindak warga Palestina yang berdemo dengan represif, hingga memperluas pendudukan di wilayah Palestina secara ilegal.

Israel memang mencaplok sebagian wilayah Israel di Tepi Barat sejak memenangkan Perang Enam Hari pada 1967 lalu. Meski begitu, komunitas internasional tidak pernah mengakui pencaplokan wilayah tersebut oleh Israel, termasuk perluasan pendudukan.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

'Jejak' Penjajahan Israel yang Kian Brutal di Palestina

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER