Dua kubu militer Sudan yang saling berkonflik sepakat melakukan gencatan senjata selama tiga hari sejak Senin (24/4) hingga Kamis (27/4).
Berita lainnya soal kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Al-Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Mali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejumlah berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini.
Dua kubu yang berselisih di Sudan sejak 15 April lalu sepakat untuk gencatan senjata selama tiga hari mulai Senin (24/4) tengah malam hingga Kamis (27/4).
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Senin, dengan menambahkan bahwa kesepakatan itu diambil usai kedua pasukan militer melakukan "negosiasi intens selama dua hari terakhir."
"Mulai tengah malam pada 24 April, berlangsung selama 72 jam," kata Blinken, seperti dikutip CNN, Senin (24/4).
Penyelidik menemukan kembali 16 jenazah di Hutan Shakahola, Malindi, Kenya, yang diyakini menjadi tempat praktek sekte sesat. Hingga saat ini total korban tewas mencapai 89 orang termasuk anak-anak.
Ada kekhawatiran bahwa lebih banyak lagi jenazah akan ditemukan di hutan tersebut, tempat pemimpin sekte Paul Mackenzie Nthenge mendoktrin pengikut sekte bahwa kelaparan adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan.
Saat ini petugas berseragam putih tengah menyisir wilayah-wilayah untuk mencari pengikut lainnya.
Kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Al-Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Mali. Akibat dari serangan itu, puluhan tentara Rusia tewas dan terluka.
Mengutip AFP, Rabu (26/4), kelompok dukungan Islam dan Muslim (GSIM) membuat klaim tersebut dalam sebuah pernyataan yang diverifikasi pada Selasa oleh Grup Intelijen Situs AS.
Mereka mengakui kematian 15 pejuangnya dalam serangan di Sevare pada Sabtu (22/4).
(tim/bac)