Daftar Mi Instan Ditarik Peredarannya di Taiwan, Ada dari Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2023 08:46 WIB
Taiwan menarik peredaran produk mi instan dari luar negara itu karena mengandung zat karsinogenik pemicu pertumbuhan sel-sel kanker.
Ilistrasi mi instan. Taiwan tarik peredaran produk mi instan dari Indonesia dan Malaysia. (Istockphoto/estebanmiyahira)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taiwan menarik peredaran produk mi instan dari luar negara itu karena mengandung zat karsinogenik pemicu pertumbuhan sel-sel kanker.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Taiwan mendapati bahwa dua jenis produk mi instan tersebut mengandung zat karsinogenik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak dua produk mi instan yang ditarik peredarannya itu berasal dari Indonesia dan Malaysia.

Kemenkes Taiwan dalam situs resmi merinci dua produk tersebut yakni Indomie Rasa Ayam Spesial dari Indonesia dan Mie Kari Putih Ah Lai dari Malaysia.

Taiwan News melaporkan, kedua jenis dan merek mi itu disebut mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang berpotensi menyebabkan limfoma dan leukemia.

[Gambas:Video CNN]

Limfoma adalah kanker kelenjar getah bening. Sementara leukemia ialah kanker darah akibat tubuh memproduksi sel darah putih abnormal.

Berdasarkan hasil pengujian, etilen oksida itu terdeteksi baik pada mi maupun bumbu dari produk mi instan Malaysia. Untuk produk mi Indonesia, etilen oksida hanya ditemukan di paket bumbu.

Kemenkes Taiwan kemudian memerintahkan para pengecer menarik dua produk ini dari toko-tokonya. Para importir kedua produk juga bakal dikenakan denda antara 60.000 dolar Taiwan atau setara Rp29 juta hingga maksimal 200 juta dolar Taiwan atau setara Rp97 triliun.

Menurut informasi di situs web Biro Zat Beracun dan Kimia, yang berada di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan tingkat Kabinet Taiwan, etilen oksida bakal beracun ketika dikonsumsi atau dihirup.

Selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida juga bisa menyebabkan iritasi kulit dan mata ketika bersentuhan dengan zat tersebut. Bahkan, senyawa itu bisa memicu cacat lahir dan keturunan.

Kepala Divisi Makanan dan Obat-obatan Kemenkes Taipei, Chen Yi-ting, mengatakan inspeksi mi instan itu dilakukan dengan memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba guna, hypermarket, pasar tradisional, toko makanan Asia Tenggara, dan importir grosir di Taipei, demikian dilaporkan The Star.

CNNIndonesia.com telah menghubungi pihak Indofood mengenai isu ini, namun belum mendapat respons.

(tim/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER