Taliban Bunuh Pemimpin ISIS Dalang Bom Bandara yang Tewaskan 183 Orang
Amerika Serikat melaporkan Taliban membunuh pemimpin ISIS dalang serangan bom di bandara Kabul yang menewaskan lebih dari 183 orang pada 2021 lalu.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa anggota ISIS Khorasan atau ISIS-K itu tewas dalam operasi yang dilancarkan Taliban.
"Dia pejabat kunci ISIS-K yang terlibat langsung dalam perencanaan operasi Abbey Gate [gerbang bandara Kabul], dan sekarang dia tak bisa lagi merencanakan atau menjalankan serangan," katanya, seperti dikutip AFP.
Meski demikian, Taliban belum merespons permintaan konfirmasi dari AFP.
Serangan ISIS-K ini menjadi sorotan luas karena terjadi ketika pasukan Amerika Serikat tengah menggelar evakuasi besar-besaran di bandara Kabul pada 30 Agustus 2021.
Evakuasi tersebut merupakan simbol AS resmi angkat kaki setelah membantu pemerintah sipil Afghanistan. Sepeninggal AS, Taliban kembali berkuasa di Afghanistan.
Dalam evakuasi itu sendiri, AS berhasil mengangkut 120 ribu orang dalam hitungan beberapa hari. Namun, bom yang meledak di bandara itu menewaskan 170 orang, termasuk pelaku, juga 13 tentara AS.
Setelah itu, ISIS-K selalu menjadi salah satu tantangan keamanan terbesar bagi Taliban di Afghanistan. ISIS-K kerap melancarkan serangan di berbagai lokasi, terutama tempat Muslim Syiah berkumpul.
Sejak awal rumor AS akan hengkang dari Afghanistan mulai berkembang, sejumlah pihak memang terus menyuarakan kekhawatiran kemunculan kembali kelompok-kelompok ekstremis.
Dokumen Kementerian Pertahanan AS yang bocor pun mengungkap bahwa Negeri Paman Sam meyakini Afghanistan kembali menjadi "tempat kembang biak" ISIS.
Namun, Taliban terus bersikeras bahwa mereka sudah memegang kendali penuh atas Afghanistan. Taliban juga mengklaim tak ada lagi ancaman ISIS dan kehadiran Al Qaeda di wilayah mereka.
(has)