Amerika Serikat mengancam bakal menamatkan riwayat rezim Kim Jong Un jika Korea Utara menyerang Korea Selatan dengan nuklir. China langsung pasang badan untuk Korut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan AS dan Korsel tak seharusnya memicu ketegangan dan konfrontasi.
"Semua pihak harus memahami inti masalah Korea dan memainkan peran konstruktif dalam mendorong kesepakatan damai terkait isu itu," ujar Mao pada Kamis (27/4), seperti dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mao kemudian mendesak semua pihak agar tak "dengan sengaja meningkatkan ketegangan, memicu konfrontasi, dan mengeluarkan ancaman-ancaman."
Ia mengutarakan peringatan ini tak lama setelah Presiden AS, Joe Biden, bertemu dengan Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol, di Gedung Putih.
Setelah pertemuan itu, Biden memperingatkan Korut agar tak menyerang negara-negara sekutunya, termasuk Korsel.
"Serangan nuklir oleh Korea Utara terhadap Amerika Serikat atau sekutunya akan berujung pada akhir rezim yang melancarkan aksi itu," ucap Biden.
Yoon juga mengatakan bahwa jika Korut melancarkan serangan nuklir, AS dan Korsel sepakat untuk "merespons cepat, dan memutuskan untuk mengerahkan kekuatan penuh, termasuk senjata nuklir AS."
Dalam pertemuan itu, Yoon dan Biden juga mengumumkan kerja sama baru yang tertuang dalam Deklarasi Washington.
Salah satu sorotan dalam deklarasi itu adalah rencana pengerahan kapal selam bersenjata nuklir AS ke Korsel.