Korut Respons Pakta AS-Korsel: Bahayakan Perdamaian Asia dan Dunia

CNN Indonesia
Minggu, 30 Apr 2023 11:20 WIB
Korea Utara merespons perjanjian yang dibuat antara Amerika Serikat dan Korea Selatan yang bertujuan mencegah agresi Korea Utara.
Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo Jong. (AFP/Jorge Silva)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang berpengaruh, Kim Yo Jong, merespons perjanjian yang dibuat antara Amerika Serikat dan Korea Selatan. Menurut Kim Yo Jong, perjanjian itu hanya akan memperburuk keamanan.

Washington dan Seoul membuat pakta di Gedung Putih pada hari Rabu (26/4) yang bertujuan untuk mencegah agresi Korea Utara, termasuk komitmen baru AS untuk mengerahkan kapal selam bersenjata nuklir di Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak awal 1980-an.

Dalam komentar di KCNA yang dikelola negara, Kim Yo Jong mengecam kesepakatan itu. "Itu produk tipikal dari kebijakan permusuhan anti-Korea Utara mereka yang ekstrim, yang mencerminkan tindakan yang paling bermusuhan dan agresif," kata Kim Yo Jong, seperti dilansir CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan demikian, itu hanya akan mengakibatkan perdamaian dan keamanan Asia timur laut dan dunia terkena bahaya yang lebih serius, dan itu adalah tindakan yang tidak akan pernah diterima," lanjutnya.

Dia mengkritik Presiden Joe Biden atas pernyataannya bahwa setiap serangan nuklir terhadap AS dan sekutunya akan mengakibatkan berakhirnya rezim Korea Utara. Kim Yo Jong mengutuknya sebagai "pernyataan tidak masuk akal dari orang yang pikun".

Selain itu, perempuan berusia 35 tahun ini juga menyebut Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol sebagai seorang yang bodoh.

Komentar Kim Yo Jong menandai tanggapan pertama Korea Utara terhadap pakta keamanan. Biden dan Yoon bertemu minggu ini, dengan AS berjanji untuk memberi Korea Selatan lebih banyak wawasan tentang perencanaan nuklirnya atas setiap konflik dengan Korea Utara.

Hasil dari diskusi selama berbulan-bulan antara pejabat dari kedua negara, perjanjian baru tersebut mengatakan bahwa AS bermaksud agar langkah-langkah pencegahannya lebih terlihat.

"Ini langkah pencegahan kami agar lebih terlihat melalui penyebaran aset strategis secara teratur, termasuk kunjungan kapal selam balistik nuklir AS ke Korea Selatan," ujar kata seorang pejabat AS.

Para pejabat kedua negara memperjelas bahwa aset semacam itu tidak akan ditempatkan secara permanen. AS juga menekankan, tidak ada rencana untuk menyebarkan senjata nuklir taktis ke semenanjung Korea.

Dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih, Joe Biden memuji apa yang disebutnya aliansi "kuat" antara AS dan Korea Selatan. Biden juga memberikan peringatan keras kepada Korea Utara.

"Serangan nuklir oleh Korea Utara terhadap Amerika Serikat atau sekutu dan mitranya tidak dapat diterima, dan akan mengakibatkan berakhirnya rezim apa pun yang mengambil tindakan seperti itu," ucap Biden.

Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un, adalah sosok yang kuat dan berpengaruh di Korea Utara, setelah dia dipromosikan menjadi badan pembuat keputusan tertinggi negara itu pada September 2021.

Dia diyakini sebagai salah satu orang kepercayaan kakaknya yang paling tepercaya. Badan Intelijen Nasional Korea Selatan sebelumnya menilai Kim Yo Jong sebagai "komando de facto kedua" Korea Utara.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER