Yahudi-Muslim di AS Disebut Kompak Loloskan UU Kejahatan Kebencian

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2023 16:59 WIB
Yahudi dan Muslim di Amerika Serikat disebut sangat kompak sampai-sampai bekerja sama meloloskan undang-undang pemberantasan Islamofobia.
Ilustrasi. Yahudi ortodoks. (AP/Sebastian Scheiner)

Sejak lama, umat Muslim dan Yahudi memang menjadi sasaran empuk serangan dan diskriminasi di Amerika Serikat.

Berdasarkan survei yang dilakukan Rice University dan West Virginia University (WVU) pada 2020, lebih dari sepertiga Yahudi dan dua pertiga Muslim mengaku menerima sikap permusuhan dan rasa tidak hormat ketika berinteraksi dengan orang lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang Yahudi dan Muslim juga lebih mungkin mendapat pelecehan, ancaman, dan kekerasan karena agama. Sebanyak 16,7 persen orang Yahudi dan 20,3 persen Muslim mengaku diancam dengan kekerasan fisik karena agama mereka.

Yahudi dan Muslim juga kerap mendapat diskriminasi di tempat kerja. Sekitar 5,9 persen orang Yahudi ditolak saat mendaftar kerja. Tak jauh berbeda, 5,8 persen Muslim juga tidak diterima kerja saat melamar di AS.

Menurut Gordon, mereka yang membenci Islam maupun Yahudi kebanyakan memang tak menyukai kedua agama tersebut. Dalam studi yang dipaparkannya, orang-orang yang anti-Yahudi berpeluang 32 kali bersikap Islamofobia.

"Jika Anda antisemitisme, Anda punya peluang 32 kali untuk menjadi Islamofobia," tuturnya.

(blq/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER