Eks Presiden Rusia: Tidak Ada Pilihan Selain 'Singkirkan' Zelensky

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mendesak agar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "disingkirkan" atau 'physical removal' usai dua drone menyerang Istana Kepresidenan Kremlin pada Rabu (3/5).

Rusia mengklaim berhasil menggagalkan serangan drone itu yang diklaim berupaya membunuh Presiden Vladimir Putin. Moskow menuding Ukraina sebagai dalang di balik serangan itu terlepas dari bantahan Kyiv.

Lihat Juga : Derita WNI Disekap di Myanmar, Dijaga Orang Bersenjata sampai Disetrum

"Setelah aksi teroris hari ini, tidak ada pilihan yang tersisa selain pemusnahan Zelensky dan jajarannya ",tulis Medvedev di Telegram.

Wakil ketua dewan keamanan nasional Rusia itu juga membandingkan sikap Ukraina dengan Nazi Jerman.

Medvedev menilai Zelensky bukan sosok yang dibutuhkan untuk menandatangani penyerahan tanpa syarat.

"[Adolf] Hitler, seperti diketahui, juga tak menandatanganinya. Akan selalu ada orang seperti Laksamana Doenitz yang duduk sebagai presiden," ungkap dia pada Rabu, seperti dikutip media Rusia, RT.

[Gambas:Video CNN]

Karl Doenitz merupakan Presiden Jerman setelah Hitler. Ia juga pernah menjadi pemimpin Angkatan Laut Jerman selama Perang Dunia II.

Pernyataan Medvedev muncul usai dua drone meledak di atas Kremlin dan Senat Rusia. Pemerintah Moskow lalu menuding pasukan Ukraina yang menembakkan pesawat tak berawak ini.

Saat insiden berlangsung, Presiden Rusia Vladimir Putin tak berada di lokasi. Sejauh ini, tak ada korban atau laporan kerusakan.

Menanggapi serangan tersebut, Rusia menegaskan bakal membalasnya.

"Kami menganggap ini sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan upaya melawan presiden Rusia," demikian pernyataan Kremlin.

Pernyataan itu lalu berlanjut, "Rusia berhak membalas dengan cara, tempat, dan waktu yang dipilihnya."

Sementara itu, Ukraina membantah tuduhan ini. Zelensky menyatakan pasukannya selalu berperang di wilayah sendiri. Ia juga mengatakan Ukraina tak punya senjata yang bisa mencapai Moskow.

Namun, layan pos Ukraina merilis desain perangko yang menunjukkan Kremlin terbakar. Ini seperti saat mereka mengebom Jembatan Crimea pada Oktober 2022 lalu.