Amerika Serikat membantah tudingan Rusia bahwa mereka mendalangi serangan drone ke Istana Kremlin yang merupakan kediaman resmi Presiden Vladimir Putin.
"Tentu itu klaim yang konyol," ujar juru bicara soal keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, seperti dikutip Reuters, Kamis (4/5).
Ia menegaskan, "Amerika Serikat tak ikut campur. Kami bahkan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana, tapi saya dapat meyakinkan kalian bahwa AS tak berperan apapun."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kirby melontarkan bantahan ini setelah juru bicara pemerintahan Rusia, Dmitry Peskov, menuding AS merupakan otak di balik serangan drone di Istana Kremlin pada Rabu lalu.
Menurutnya, AS merupakan dalangnya, sementara Ukraina merupakan eksekutor atau pihak yang mengeksekusi rencana serangan tersebut. Rusia menuding serangan drone itu dilancarkan untuk membunuh Putin.
Dalam keterangannya, Kirby menegaskan AS tak pernah mendorong Ukraina untuk menyerang di luar negaranya sendiri. Mereka juga tak pernah mendukung serangan terhadap kepala negara.
"Peskov jelas berbohong," kata Kirby.
Di sisi lain, Ukraina juga membantah melakukan serangan tersebut. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan pasukannya hanya berperang di wilayah sendiri.
Sementara itu, juru bicara pemerintahan Ukraina, Mikhaylo Podolyak, justru menuding balik Rusia. Menurutnya, Rusia mengarang laporan itu agar punya dalih untuk menyerang Ukraina.
"Laporan yang dikarang Rusia itu harus dianggap sebagai upaya untuk menyiapkan informasi latar belakang untuk serangan teroris skala besar terhadap Ukraina," ucap Podolyak.
Kirby menekankan AS masih belum memahami pasti peristiwa yang sebenarnya terjadi di Moskow pada Rabu. Ia menegaskan AS masih menelaah lebih jauh.