Wagner Minta Rusia Gantikan Tentaranya dengan Chechen di Bakhmut
Bos tentara bayaran Rusia, Wagner Group, telah meminta persetujuan Moskow untuk menyerahkan posisi tempur pasukannya yang ada di kota Bakhmut, Ukraina, kepada pasukan Chechen atau Chechnya.
Dalam pernyataan di Telegram, Yevgeny Prigozhin mengatakan pasukannya tidak dapat melanjutkan perang akibat kekurangan persenjataan.
Dikutip kantor berita Anadolu, Prigozhin pun meminta Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu untuk mengeluarkan perintah yang relevan dengan kondisi itu.
Ia berterima kasih kepada pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov atas persetujuannya untuk menggantikan unit Wagner di Bakhmut dengan pasukan khusus Akhmat, seraya mengatakan sekitar 2 kilometer persegi wilayah kota berada dalam kekuasaan pasukan Ukraina.
Sementara itu Kadyrov mengatakan dalam pernyataan terpisah melalui Telegram bahwa beberapa unit telah menuju Bakhmut.
Sebelumnya, Prigozhin sempat mengancam akan menarik keluar pasukan Wagner dari Bakhmut lantaran Rusia tak kunjung mengirim pasokan tambahan. Ia juga mengeluh soal keengganan komandan militer Rusia untuk memasok unitnya dengan peralatan tempur yang diperlukan selama berbulan-bulan.
Meski begitu, terbaru, Prigozhin menegaskan pasukannya bakal tetap berada di Bakhmut tanpa menjelaskan apakah akan terus berkutat di garda terdepan peperangan di Bakhmut atau tidak.
Prigozhin, menuturkan pasukannya telah diiming-imingi pasokan senjata sebanyak-banyaknya yang dibutuhkan untuk melanjutkan operasi di Bakhmut.
"Kami telah dijanjikan amunisi dan senjata sebanyak yang kami butuhkan untuk melanjutkan operasi lebih lanjut. Kami telah dijanjikan bahwa semua yang diperlukan untuk mencegah musuh menghentikan kami (dari perbekalan) akan dikerahkan," ujar Prigozhin melalui saluran Telegramnya pada Minggu (7/5).