4 Tanda Rusia Bakal Hancur Menurut Analis, Bagaimana Faktanya?

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2023 10:53 WIB
Analis asal Negeri Paman Sam memprediksi Rusia bahkan runtuh seperti Uni Soviet dalam waktu dekat. Bagaimana faktanya?
(AFP/ALEXEY DANICHEV)

3. Kemunduran di Ukraina

Meski rezim Putin tak pernah mengakui kondisi sebenarnya, laporan soal kemunduran dan kerugian yang dihadapi pasukan Rusia di Ukraina makin kencang terdengar.

Beberapa bulan setelah melancarkan invasi, berbagai laporan soal jumlah tentara Rusia yang gugur di medan perang hingga menolak berperang banyak beredar.

Rusia juga sempat mengerahkan mobilisasi ratusan pasukan cadangan dan mengharuskan wajib militer terhadap warganya ketika pasukan Kyiv berhasil melancarkan serangan balasan di medan perang. Saat itu, banyak laporan memaparkan bahwa Rusia telah kehilangan belasan ribu pasukannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu Rusia tak pernah mengonfirmasi jumlah pasukannya yang gugur di medan perang.

Namun, kondisi yang tak menguntungkan bagi Rusia itu sempat diakui Putin sendiri. Pada akhir Desember 2022, Putin curhat situasi sulit yang dihadapi pasukannya di Ukraina meski tak menjabarkan detail soal tantangan tersebut.

Bukan cuma itu, tentara bayaran Rusia, Wagner Group, bahkan baru-baru ini mengancam akan menarik pasukan dari Bakhmut, Ukraina, karena tak kunjung diberikan amunisi tambahan oleh Rusia. Padahal kondisi pasukan di medan perang sudah sangat mengenaskan.

Merespons ancaman itu, Rusia akhirnya berjanji untuk memberikan pasokan senjata kepada Wagner Group.

4. Konflik internal

Kekalahan Kremlin di Ukraina menyebabkan perselisihan sengit antara pasukan tentara bayaran dan pasukan regional. Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menuding Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebabkan "puluhan ribu" prajurit tewas di Ukraina.

Dia juga menuding Kemhan Moskow berusaha mendapat pujian atas keberhasilan Wagner di sekitar Bakhmut. Prigozhin lantas mencemooh bahwa para petinggi militer Rusia tidak kompeten.

Tak cuma itu, konflik internal juga terjadi di kalangan oligarki Rusia. Lebih dari 10 pejabat sampai taipan mati secara misterius dalam setahun terakhir, terutama sejak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina.

Salah satu taipan yang tewas yaitu Ravil Maganov. Ia meninggal dunia setelah jatuh dari jendela salah satu rumah sakit di Moskow pada 1 September 2022.

Pihak rumah sakit mengonfirmasi kematian Maganov namun tidak mengungkap kondisi kematiannya.

Maganov sendiri menjabat sebagai ketua dewan perusahaan minyak swasta di Rusia, LUKoil. Ia menjadi eksekutif kedua di perusahaan tersebut.

Sementara itu, LuKoil merupakan salah satu perusahaan Rusia yang secara terbuka menyerukan penghentian invasi Presiden Vladimir Putin di Ukraina pada awal Maret 2022.

Lebih lanjut, konflik juga terjadi bahkan di tubuh militer Kremlin. Seiring dengan kegagalan Rusia menguasai ibu kota Ukraina, Kyiv, Putin pun menunjuk jenderal baru untuk memimpin perang.

Pejabat Amerika Serikat dan pejabat Eropa mengatakan jenderal tersebut berasal dari angkatan bersenjata yang menjabat sebagai komandan Distrik Militer Selatan Rusia bernama Alexander Dvornikov.

Pejabat itu pun menilai penunjukan Dvornikov menegaskan "pengakuan Rusia bahwa [perang di Ukraina] berjalan sangat buruk" sehingga perlu melakukan terobosan yang berbeda, demikian diberitakan CNN.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER