Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menghadiri konferensi G7 di Jepang, Sabtu (20/5), tak lama setelah ia menghadiri pertemuan Liga Arab untuk menggalang dukungan melawan Rusia.
Zelensky mengatakan bahwa dalam rangkaian pertemuan itu, pemerintah Ukraina mempersiapkan "langkah baru bersama" dengan rekan-rekan mereka.
"Di bidang pertahanan: senjata, pertahanan udara, dan jet-jet tempur. Kami berhubungan dengan sebanyak mungkin negara dan pemimpin demi Ukraina," ujar Zelensky setelah mengadakan sejumlah pertemuan di sela konferensi G7 di Hirohshima, Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menjabarkan Ukraina juga sedang menggodok, "formula perdamaian. Program-program jangka panjang untuk mendukung Ukraina. Ada pula soal finansial dan ekonomi."
Zelensky mengatakan dalam kunjungan ke Hiroshima itu, ia juga menggelar pertemuan terpisah dengan para pemimpin dari Inggris, Italia, Prancis, India, Jerman, dan Komisi Eropa.
Kunjungan ini merupakan bagian dari safari politik Zelensky untuk menggalang dukungan dari berbagai kalangan. Sebelum mendarat di Jepang, Zelensky juga menghadiri pertemuan Liga Arab.
Dalam pertemuan itu, ia mengusulkan formula perdamaian berisi sepuluh poin. Zelensky diperkirakan juga bakal menyodorkan formula itu ke negara-negara G7.
"Kami akan melakukan apapun untuk memastikan keterlibatan dunia dalam inisiatif damai kami setinggi mungkin," tutur Zelensky, seperti dikutip CNN.
Secara khusus, Zelensky menyoroti pertemuannya dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di sela konferensi G7 di Hiroshima.
Ia menekankan India "akan ambil bagian dalam mengembalikan tatanan internasional berdasarkan aturan jelas yang dibutuhkan semua negara merdeka."
Setelah tatap muka itu, Modi juga mengatakan India akan "melakukan semua yang kami bisa" untuk membantu menghentikan perang.
India sendiri selama ini dikenal sebagai negara yang dekat dengan Rusia. Sejak Negeri Beruang Merah melancarkan invasi ke Ukraina saja, mereka tak pernah mengecam Rusia.
India juga tergabung dalam aliansi ekonomi yang sama dengan Rusia dan China, yaitu BRICS. Jika India benar-benar mendukung Ukraina, tekanan terhadap Rusia diperkirakan akan sedikit lebih besar.