Tentara Israel Bunuh 3 Milisi saat Razia Kamp Pengungsi Palestina
Pasukan Israel dilaporkan membunuh tiga orang diduga milisi saat merazia sebuah kamp pengungsi Palestina di Nablus, Tepi Barat, pada Minggu (22/5).
Militer Israel mengklaim razia itu memang sengaja dilakukan untuk mencari "tersangka teroris."
Israel mengaku telah menembak mati beberapa milisi tersebut usai baku tembak terjadi antara kedua belah pihak saat operasi razia itu berlangsung.
"Selama operasi berlangsung, para tersangka bersenjata menembaki tentara yang membalas dengan tembakan langsung. Penyerang langsung diidentifikasi," bunyi pernyataan militer Israel seperti dikutip AFP.
Saksi mata mengatakan bahwa pasukan Israel menggerebek beberapa rumah di kamp tersebut untuk mencari buronan. Tembakan dan ledakan kencang terus terdengar di kamp tersebut selama Minggu malam.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi tiga pria yang tewas itu sebagai Muhammad Abu Zaytoun (32), Fathi Abu Rizk (30), dan Abdullah Abu Hamdan (24).
Sayap bersenjata Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Brigade Martir Al-Aqsa, mengonfirmasi bahwa ketiga pria itu merupakan anggota mereka.
Sementara itu, juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh menggambarkan pembunuhan ketiga pria ini sebagai "pembantaian yang sesungguhnya". Palestina menuduh serangan dan serangan berulang Israel ini merupakan "kejahatan perang besar."
Dia mengatakan "keheningan" Amerika Serikat membuat Israel berani meningkatkan serangan terhadap warga Palestina.
Rudeineh pun menyerukan Washington untuk "segera turun tangan menghentikan kegilaan Israel yang akan menyeret kawasan itu ke arah kehancuran."
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967. Pasukan Israel secara rutin melancarkan serangan ke kota-kota Palestina.
Operasi militer Israel pun telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir di seluruh wilayah Palestina menyusul ketegangan Tel Aviv dengan kelompok militan Palestina di Jalur Gaza.
(rds)