Wabah Kolera Renggut 15 Nyawa, Warga Afsel 'Ngamuk' ke Pemerintah

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2023 14:14 WIB
Warga Afsel menganggap pemerintah tak becus mengatasi krisis air bersih hingga menyebabkan merebaknya wabah kolera.
Warga Afsel 'ngamuk' ke pemerintah imbas merebaknya wabah kolera. Foto: REUTERS/IHSAAN HAFFEJEE
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga Afrika Selatan protes ke pemerintah, usai belasan korban tewas dan puluhan lainnya terjangkit wabah kolera.

Masyarakat menyalahkan pemerintah yang dianggap tak becus mengatasi krisis air bersih, yang sudah berlangsung hingga bertahun-tahun.

Kementerian Kesehatan Afsel pada Minggu (21/5) mengumumkan wabah kolera mulanya terjadi di kota Hammanskraal, kota berjarak sekitar 50 kilometer utara ibu kota Afsel, Pretoria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga Rabu (24/5), sebanyak 15 warga Hammanskraal meninggal dunia akibat terjangkit kolera, 100 orang dilarikan ke rumah sakit, dan 37 orang lainnya harus menjalani perawatan intensif.

Dilansir Al Jazeera, warga Hammanskraal bernama Kagiso Sadiki mengaku tak ingat kapan terakhir air keran di kotanya bisa dikonsumsi secara aman oleh masyarakat setempat. Menurutnya, air keran di Hammanskraal berwarna cokelat dan kotor.

Sepupunya sendiri, Michael Sadiki, turut menjadi korban meninggal dunia setelah sakit selama sepekan akibat terjangkit wabah ini.

"Setiap orang berhak memiliki air bersih. Saya berharap kematian sepupu saya tidak sia-sia," kata Sadiki, dikutip Al Jazeera.

Warga lainnya, Sello Samuel Lekoto, mengatakan masyarakat Hammanskraal terbiasa minum air keran. Meski air keran kotor, menurutnya pemerintah tak peduli karena tidak membersihkan atau memasang pipa demi menyediakan air yang layak.

[Gambas:Video CNN]

Pemimpin Forum Warga Hammanskraal, Tumelo Koitheng, menuding pemerintah kota gagal mempertahankan pabrik pengolahan air terdekat. Ditambah limbah mentah juga mulai merembes ke pasokan air masyarakat.

"Airnya berwarna kehijauan dan Anda bisa mencium bau kotoran," ungkap Koitheng dikutip Reuters.

Sebelumnya, pemerintah Hammanskraal sudah memperingatkan warga agar tidak mengonsumsi air keran, untuk mencegah bertambahnya warga terjangkit kolera.

Lewat sebuah pernyataan, pemerintah setempat menyebut air yang dipasok di kota tidak bisa diminum. Namun pemerintah mengklaim sudah menyediakan air bersih lewat tanker ke pemukiman, selama beberapa kali dalam sepekan.

"Masalah air telah menjadi problem selama beberapa tahun. Ada masalah politik (dan) konflik sedemikian rupa, hingga warga negara terpapar," ungkap Wakil Menteri Air dan Sanitasi Afsel, David Mahlobo.

Dalam beberapa waktu terakhir, Afrika Selatan dijangkiti kolera hingga menewaskan sejumlah orang dan mengakibatkan puluhan warga dirawat di rumah sakit.

Afrika Selatan mencatat dua kasus kolera pertamanya pada Februari usai wabah terjadi di Mozambik dan Malawi. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dua negara tersebut merupakan yang paling parah terdampak pada 2023.

Kolera merupakan penyakit yang bisa menyebabkan diare akut, muntah, dan lesu. Penyakit ini umumnya tersebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Penyakit yang disebabkan bakteri ini bisa mengakibatkan orang yang terjangkit meninggal dalam beberapa jam jika tak segera ditangani.



(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER