Warga Turki pendukung Presiden petahana Recep Tayyip Erdogan merayakan kemenangan pilihannya hingga larut malam dalam pemilu putaran kedua pada Minggu (28/5).
Kerumunan orang tampak bergembira di luar markas Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Istanbul meski waktu sudah menunjukkan lewat pukul 01.00 dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rentetan kembang api masih menghiasi langit, diiringi dengan lantunan musik dan nyanyian warga.
Saat Erdogan akhirnya muncul di balkon Istana Kepresidenan Ankara, para pendukungnya berkumpul untuk menonton pidatonya di layar besar.
"Saya sangat mencintainya. Saya berharap Tuhan tidak mengambilnya dari kami. Saya rela mati untuknya," kata warga bernama Denel Anart, seperti dikutip CNN, Minggu (28/5).
"Kuharap dia hidup selamanya."
Yunus Gun (23), warga Turki pendukung Erdogan, mengatakan dirinya yakin pemimpin AKP tersebut bakal mampu mengatasi serangkaian kesengsaraan ekonomi dan politik Turki dalam pemerintahannya kini.
"Kami memikirkan masa depan anak-anak kami saat memilih. Kami sadar bahwa daya beli sedang rendah saat ini tetapi saya yakin keadaan akan membaik Insya Allah," kata Gun.
Istrinya, Merve, juga menuturkan dirinya saat ini hanya akan menikmati momen kemenangan sang petahana.
"Apa yang perlu terjadi, terjadilah. Kami hidup saat ini," ujar Merve.
Rakyat lainnya bahkan merayakan kemenangan Erdogan dengan makna yang lebih dalam. Ia mengajak semua Muslim memeriahkan kesempatan ini.
"Muslim harus bersukacita. Seluruh dunia akan lebih mengenal Muslim lagi," kata Sehat Pak (33).
"Dunia Islam harus bersukacita."
Erdogan menang pemilu putaran kedua pada 28 Mei dengan meraup 52,14 persen suara. Sementara itu, penantangnya, Kemal Kilicdaroglu, berada di belakang dengan 47,86 persen suara.
Lihat Juga : |
Saat berpidato di hadapan para pendukung di balkon Istana Kepresidenan Ankara, Erdogan menyampaikan bahwa prioritasnya saat ini yaitu mengatasi inflasi, memulihkan dampak gempa, hingga persoalan pengungsi.
"Sekarang adalah waktunya untuk mengesampingkan semua perdebatan dan konflik mengenai periode pemilihan dan bersatu di sekitar tujuan dan impian nasional kita. Kami membuat panggilan ini dengan sepenuh hati," kata Erdogan.
(blq/bac)