Sejak Kapan Erdogan Jadi Presiden Turki?

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2023 10:01 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan usai memenangkan pemilu Turki ketiga kalinya secara berturut-turur pada Minggu (28/5).
Presiden Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan usai memenangkan pemilu Turki ketiga kalinya secara berturut-turur pada Minggu (28/5). (REUTERS/CAGLA GURDOGAN)

Sementara itu, pada 2017, Erdogan juga berhasil meloloskan referendum perubahan sistem politik Turki dari demokrasi parlementer menjadi presidensial, demikian dikutip Associated Press.

Sejumlah pengamat menilai referendum itu untuk menerapkan aturan one man rule atau pemerintahan yang dikuasai satu orang.

Meski menuai kritik selama pemerintahan, Erdogan bak tak kehilangan pendukung. Pada pemilu 2018, ia berhasil mengalahkan tiga lawannya di kontestasi politik tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka yang dikalahkan Erdogan adalah tokoh oposisi dari Partai Rakyat Republik, Muharrem Ince, Selahattin Demirtas dari Partai Rakyat Demokrat, dan pemimpin Partai Felicity, Dogu Perincek.

Di pemilu saat itu, Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (Organization for Security and Co-operation in Europe/OSCE) menuduh ada kecurangan dalam kontestasi tersebut.

OSCE menduga partai oposisi tak punya kesempatan yang sama seperti partai penguasa. Selain itu, kebebasan media yang minim di Turki turut menguntungkan Erdogan.

Pembatasan kebebasan berbicara, kebebasan media, dan kebebasan berkumpul berdampak terhadap pemungutan suara, demikian dikutip Deutsche Welle.

Lima tahun kemudian atau tepatnya 2023, Erdogan kembali mencalonkan diri. Kali ini, ia melawan oposisi dari Partai Rakyat Republik (CHP), Kemal Kilicdaroglu, dan Sinan Ogan.

Namun, di pemilu itu Erdogan disebut susah payah mendapat suara. Di pemerintahan ini, dia panen kritik usai krisis ekonomi menghantam Turki hingga penanganan gempa pada Februari lalu.

Di putaran pertama, Erdogan juga hanya mendapat 49,51 persen perolehan suara, sementara Kilicdaroglu 44, 88 persen, dan Ogan sekitar lima persen.

Untuk bisa menjadi presiden Turki, calon harus mengantongi lebih dari 50 persen. Namun, di antara ketiga calon tersebut tak ada yang mencapai ambang batas itu.

Dengan demikian, putaran kedua pemilu Turki 2023 berlanjut. Di putaran kedua ini, Erdogan mendapat 52,14 persen perolehan suara, dan Kilicdaroglu sebesar 47, 86 persen.

Jumlah itu membuat Erdogan kembali duduk di kursi presiden untuk periode ketiga.

(rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER