Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyampaikan simpatinya untuk para tentara KFOR Italia yang terluka dalam bentrokan tersebut. Ia lalu menegaskan pihaknya tak bisa menerima insiden yang merugikan prajuritnya itu.
"Apa yang terjadi sama sekali tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab. Kami tidak akan mentoleransi serangan lebih lanjut terhadap KFOR," ujar Meloni.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Sekretaris Negara Serbia di Kementerian Pertahanan, Nemanja Starovic, justru mengatakan "banyak" demonstran yang terluka dalam bentrokan. Dia kemudian menuding KFOR menggunakan granat kilat ketika pedemo bersikap "damai" dan memutuskan bubar untuk melanjutkan protes esok pagi.
Keberadaan tentara NATO di kawasan itu sendiri lantaran Serbia dan Kosovo kerap terlibat ketegangan hingga perlu menerjunkan pasukan penjaga perdamaian.
Terkait bentrokan ini, Presiden Serbia Aleksandar Vucic menuding Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti menciptakan ketegangan di wilayah tersebut. Dia lantas meminta warga Serbia di Kosovo untuk menghindari bentrokan dengan tentara NATO.
Di sisi lain, Presiden Kosovo Vjisa Osmani menuduh Vucic mencoba mendestabilisasi negaranya.
"Bangunan ilegal Serbia yang berubah menjadi geng kriminal telah menyerang polisi Kosovo, petugas KFOR dan jurnalis. Mereka yang menjalankan perintah Vucic untuk mengacaukan wilayah utara Kosovo harus diadili," twit Osmani.
Buntut ketegangan ini, Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic mengatakan Vucic meningkatkan kesiapan tempur tentara mereka ke tingkat tertinggi.
"Ini menyiratkan bahwa segera sebelum pukul 02.00, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Serbia mengeluarkan instruksi tambahan untuk penempatan unit tentara di posisi tertentu yang ditunjuk," kata Vucevic.
Warga Serbia di utara Kosovo selama ini tidak pernah menerima deklarasi kemerdekaan dari negaranya. Selama lebih dari dua dekade usai pemberontakan Albania Kosovo vs pemerintahan Serbia, mereka masih memandang Beograd sebagai ibu kota mereka.
Lebih dari 90 persen populasi di Kosovo sendiri merupakan etnis Albania. Kendati begitu, warga Serbia di utara Kosovo menuntut penerapan kesepakatan 2013 yang dimediasi Uni Eropa untuk membentuk asosiasi kotamadya otonom di wilayah mereka.
(blq/bac)