Wagner Sindir Anak Menhan Rusia Hidup Enak, Prajurit Merana di Ukraina
Bos tentara bayaran Rusia, Wagner Group, menyindir Menteri Pertahanan Rusia Sergei Lavrov dan elit lainnya yang melindungi anak-anak mereka agar tak ikut berperang di Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan ahli strategi politik Rusia, Konstantin Dolgov, Yevgheny Prigozhin, menilai anak-anak para elit Rusia banyak yang hidup bermewah-mewah saat pemuda lainnya dari keluarga biasa harus dikirim berperang ke Ukraina.
"Anak-anak elit mengolesi diri mereka dengan kosmetik dan hobi pamer di internet, sementara anak-anak orang biasa pulang dengan seng (peti mati) tercabik-cabik," ucap Prigozhin menurut terjemahan The Times London pada Selasa (30/5).
Priogozhin pun turut menyebut putri dan menantu Shoigu, Ksenia Shoigu dan Alexey Stolyarov, dalam wawancara itu.
Kedua pasangan itu memang baru-baru ini mengunggah sejumlah foto liburannya di Dubai. Sementara itu, Rusia masih sibuk menginvasi Ukraina hingga Presiden Vladimir Putin meneken dekrit soal pelatihan pasukan cadangan Rusia.
Sejak melancarkan invasi ke Ukraina, Rusia memang makin getol memanggil pasukan cadangan untuk berlatih. Putin bahkan sempat memobilisasi pasukan cadangan ke Ukraina. Sejauh ini, Rusia dilaporkan kehilangan banyak sekali pasukan selama invasi berlangsung.
Lihat Juga : |
Namun, Rusia tidak pernah merilis angka resmi berapa jumlah tentara yang gugur dan kerugian lainnya di Ukraina selama ini.
Prigozhin lantas menggambarkan Ksenia dan Alexey sebagai anak-anak elit Rusia yang sama sekali tak memiliki pengalaman soal berperang di Ukraina.
Ia menegaskan elit Rusia sudah seharusnya berhenti melindungi anak-anaknya agar tidak dikirim ke Ukraina untuk membantu negara.
"Kehidupan bebas dan gemuk bisa memicu revolusi di Rusia, menyebabkan warga kelas menengah ke bawah menyerbu resort dan rumah mewah elit-elit dengan garpu rumput," ucap Prigozhin seperti dikutip Bussines Insider.
Seorang propagandis pro-Kremlin dan tokoh populer yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Vladimir Solovyov, dituduh munafik karena putranya masih bisa bekerja sebagai model di London. Padahal, di saat yang sama,Solovyov mendesak pemuda Rusia untuk ikut berperang di Ukraina. .
Solovyov membantah hal itu dan mengatakan putranya berada di Moskow dan "menjalani kehidupan yang sulit sebagai anak muda pada umumnya" dan "tidak berusaha menghindari apa pun."
(rds/bac)