Australia Ingatkan soal UNCLOS Buntut Situasi Panas di Selat Taiwan

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jun 2023 10:03 WIB
Wakil PM sekaligus Menhan Australia, Richard Marles, berkomentar soal ketegangan China-AS di Selat Taiwan. Foto: AFP/Jean-Francois Monier
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, buka suara soal ketegangan di Selat Taiwan baru-baru ini, usai China memotong jalur kapal Amerika Serikat akhir pekan lalu.

Marles mengingatkan setiap negara harus mematuhi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau UNCLOS.

"Kami mendukung negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama (mematuhi UNCLOS)," kata Marles di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/6).

Menurut Marles, kebebasan bernavigasi merupakan prinsip utama UNCLOS yang mesti dijalankan setiap negara.

Selain soal UNCLOS, ia juga berpandangan bahwa tiap-tiap negara harus bisa memastikan keamanan dan profesionalitas saat terjadi kontak militer antara satu sama lain.

"Umumnya, ketika militer berinteraksi satu sama lain, harus dilakukan dengan cara yang aman dan profesional. Dialog merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan perhitungan atau kecelakaan," katanya.

Komentar Marles ini dilontarkan saat ia ditanya mengenai antisipasi Australia tentang aksi Angkatan Laut Beijing yang memotong jalur kapal perusak milik AS akhir pekan lalu.

Situasi ini pada dasarnya bisa menyebabkan perubahan suasana di Asia Pasifik.

Kapal perang China diketahui memotong jalur di sisi kiri kapal perusak Chung-Hoon AS, dengan jarak sekitar 150 yard atau sekitar 137 meter.

Karena aksi itu, Chung-Hoon memperlambat laju kapal hingga 10 knot untuk menghindari tabrakan.

Pihak militer AS mengklaim kapal mereka sudah berlayar dengan cara aman dan bertanggung jawab, sesuai hukum internasional. Namun, China menuding Washington "sengaja memprovokasi" kawasan mereka.

"Negara-negara terkait dengan sengaja membuat masalah di Selat Taiwan, dengan sengaja menimbulkan risiko, dengan niat merusak perdamaian dan stabilitas kawasan," kata juru bicara China's Eastern Theatre Command, Kolonel Shi Yi.

Dalam sambutannya di Shangri-La Dialogue di Singapura akhir pekan kemarin, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memperingatkan bahwa potensi perang bisa terjadi karena memperebutkan Taiwan.

Ia menyebut konflik di Selat Taiwan bisa sangat menghancurkan dan memengaruhi ekonomi global "dalam cara yang tidak dapat dibayangkan."

"Seluruh dunia memiliki kepentingan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Jalur pelayaran komersial dan rantai pasukan global ada di sana," kata Austin seperti dikutip CNN.

Ia menambahkan, "Jangan salah, konflik di Selat Taiwan akan sangat menghancurkan."

(blq/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK