Ahli Ingatkan Dampak Bendungan Raksasa Ukraina Jebol, Apa Bahayanya?
Dampak kerusakan bendungan Nova Kakhovka di Ukraina disebut sangat parah hingga perlu puluhan tahun untuk bisa memulihkannya lagi.
Pada Selasa (6/7) dini hari, bendungan di wilayah Kherson Oblast, selatan Ukraina, itu meledak dan hancur hingga menyebabkan banjir bandang ke daerah di sekitarnya. Hingga kini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Baik Ukraina dan Rusia sama-sama menuduh satu sama lain atas insiden tersebut.
Imbas ledakan ini, ribuan rumah tersapu banjir. Sekitar 2 ribu orang dievakuasi. Hewan-hewan peliharaan maupun liar banyak yang tewas.
Menurut analisis The Guardian, trauma ekologis dari genangan air dan lumpur imbas ledakan bendungan telah mengubah lanskap geografi daerah sekitar dalam sekejap. Setidaknya butuh puluhan tahun untuk bisa mengembalikan flora dan fauna yang telah rusak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut bencana ini sebagai "bencana lingkungan buatan manusia terbesar di Eropa dalam beberapa dekade."
Ini memang menjadi salah satu kemalangan terbaru yang dialami Ukraina setelah tragedi bencana nuklir Chernobyl pada 1986 silam.
Menurut dosen senior di departemen arsitektur dan teknik sipil Universitas Bath Inggris, Mohammad Heidarzadeh, kerusakan Kakhovka sudah pasti memiliki konsekuensi negatif bagi ekologis dan lingkungan dalam jangka panjang.
Pasalnya, Nova Kakhovka merupakan salah satu bendungan dengan kapasitas terbesar di dunia. Bendungan ini punya reservoir 18 miliar meter kubik. Bahkan, Nova Kakhovka 90 kali lebih besar dari bendungan terbesar di Northumberland, Inggris, yaitu Kielder.
"Jelas bahwa kerusakan bendungan ini pasti akan memiliki konsekuensi negatif bagi ekologis dan lingkungan dalam jangka panjang, tidak hanya untuk Ukraina tetapi juga untuk negara-negara dan wilayah tetangga," kata Heidarzadeh.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>