PM Malaysia Guyon Jokowi Blusukan sampai Israel Mau Hancurkan Libanon

Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Putrajaya menjadi sorotan berita internasional pada Kamis (8/6).

Ancaman Israel hancurkan Libanon dan kelanjutan invasi Rusia ke Ukraina juga masih menjadi perhatian. Berikut kilas berita internasional:

Ratusan Penerbangan di New York Ditunda Imbas Kebakaran Hutan Kanada

Ratusan penerbangan di sejumlah bandara New York terpaksa ditunda imbas asap kebakaran Kanada menghalangi jarak pandang.

Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) menyatakan pihaknya menghentikan sementara penerbangan menuju Bandara LaGuardia New York.

"FAA akan menyesuaikan volume lalu lintas untuk memperhitungkan kondisi yang berubah dengan cepat," demikian pernyataan FAA, seperti dikutip CNBC News, Kamis (8/6).

PM Anwar Ibrahim Guyon soal Blusukan Jokowi di Malaysia: Menyulitkan

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berguyon saat kedatangan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Putrajaya hari ini, Kamis (8/6).

Anwar mengatakan agenda Jokowi di Malaysia cukup "menyulitkan". Sebab Jokowi melakukan blusukan ke salah satu pasar di Negeri Jiran, yakni Pasar Chow Kit.

"Jadi acara Presiden Jokowi hari ini luar biasa. Santai terus. Kita mau ke mana, ke Chow Kit, Kampung Baru. Saya bilang Anda ini Presiden, persulitkan (menyulitkan) juga kita ini soal [pengamanannya]," kelakar Anwar saat konferensi pers di Putrajaya, seperti dikutip Youtube Sekretariat Presiden RI, Kamis (8/6).

Israel Ancam Hancurkan Lebanon hingga Kembali ke Zaman Batu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengancam bakal menghancurkan Lebanon hingga negara itu kembali ke Zaman Batu.

Ancaman itu disampaikan saat Gallant melawat Komando Utara tentara pendudukan Israel untuk melakukan penilaian situasi militer.

Gallant mulanya bicara soal Lebanon, khususnya Hizbullah, yang dikabarkan sedang mengembangkan senjata. Dia pun menyebut rencana itu "bualan" dan akan dibalas Israel jika Lebanon melancarkan serangan.