Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menarik ulur Swedia mengenai keinginannya bergabung dengan Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO).
Erdogan mengisyaratkan jika Swedia ingin direstui Turki, Stockholm mesti menjalani dulu semua syarat Ankara, termasuk segera memulangkan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turki menganggap PKK teroris. Beberapa orang PKK diketahui melarikan diri ke Swedia.
"Swedia memiliki harapan. Tapi itu tidak berarti kami akan mematuhi mereka," kata Erdogan, seperti dikutip AFP, Kamis (15/6).
"Agar kami dapat memenuhi harapan ini, pertama-tama, Swedia harus melakukan bagiannya," lanjut dia.
Pernyataan Erdogan ini dilontarkan menjelang pertemuan para pejabat Turki, Swedia, dan Finlandia di Ankara untuk membahasa keberatan Turki.
Turki belakangan ditekan agar segera merestui keanggotaan Swedia di NATO sebelum KTT digelar Juli mendatang. Namun, Erdogan tak peduli dan mengisyaratkan tak akan ada perubahan besar jika Stockholm tak melakukan apa yang diminta.
Sementara itu, pertemuan para pejabat itu sendiri disebut berjalan baik. Kepala negosiator Swedia Oscar Stenstrom mengatakan diskusi itu akan terus berlanjut meski belum ada tanggal baru yang ditetapkan.
"Adalah tugas saya untuk meyakinkan rekan kami bahwa kami telah melakukan cukup banyak hal. Saya pikir kami sudah melakukannya," kata Stenstrom, seperti dikutip Reuters.
"Tapi Turki belum siap untuk membuat keputusan dan berpikir bahwa mereka perlu memiliki lebih banyak jawaban atas pertanyaan yang mereka miliki."
Dalam sebuah pernyataan, kepresidenan Turki menyatakan pertemuan itu membahas kemajuan oleh Swedia di bawah kesepakatan trilateral yang disepakati di Madrid tahun lalu.
Para pihak disebut sepakat untuk terus bekerja pada "langkah-langkah konkret prospektif" untuk keanggotaan NATO Swedia.
Swedia dan Finlandia sudah lama mengajukan keinginan untuk bergabung dengan NATO. Kedua negara itu perlu mendapat restu semua anggota untuk bisa bergabung.
Namun, Turki dan Hungaria tidak kunjung merestui. Turki, terutama, menilai Swedia dan Finlandia menjadi tempat pelarian PKK. Ankara pun meminta kedua negara segera memulangkan anggota kelompok tersebut.
Pada Maret, Turki akhirnya meratifikasi tawaran Finlandia. Kini tinggal Swedia yang menurut Ankara masih juga jadi tempat berlindung PKK.
Turki pun didesak negara-negara Barat untuk segera meratifikasi keanggotaan Swedia. Presiden Amerika Serikat sampai-sampai turun tangan untuk mendesak Erdogan dengan menggunakan pesawat F-16 yang selama ini diidam-idamkan Ankara.
(blq/dna/bac)