Dokter Ungkap Kondisi Paus Fransiskus usai Jalani Operasi Perut

Paus Fransiskus telah keluar dari rumah sakit Gemelli di kota Roma pada Jumat (16/6) dalam kondisi baik. Paus berusia 86 tahun itu baru saja pulih usai menjalani operasi perut.

Melansir CNN, paus meninggalkan rumah sakit dengan duduk di kursi roda. Ia sempat mengucapkan selamat tinggal kepada para simpatisan dan staf medis yang berkumpul di luar pintu masuk.

Paus Fransiskus dikelilingi oleh keamanan saat dia pergi dan dibantu masuk ke mobil yang menunggu. Ia difoto berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore di ibu kota Italia segera setelah dari rumah sakit.

Lihat Juga : Paus Fransiskus Selesai Jalani Operasi Perut Tanpa Komplikasi

"Paus baik-baik saja. Dia lebih baik dari sebelumnya," kata Sergio Alfieri, ahli bedah yang mengoperasi Paus pekan lalu, Jumat, di luar rumah sakit, setelah Paus dipulangkan.

Sebelum kembali ke Vatikan, Paus juga singgah untuk kunjungan singkat di sebuah biara di Institut Maria Santissima Bambina.

Paus juga dijadwalkan untuk memimpin Doa Angelus pada Minggu (18/6) dan kondisinya cukup baik untuk memenuhi setiap pertemuan yang telah dijanjikan. Namun, Paus tidak bisa menghadiri pertemuan umum pada Rabu (21/6).

Sebelumnya, Paus sempat menetap di rumah sakit Gemelli setelah menjalani operasinya pada Rabu lalu.

Dalam wawancara dengan media Vatikan, Alfieri, dokter yang mengoperasi Paus tidak khawatir dengan kesehatannya. Paus juga disebut cukup sehat untuk bepergian.

"Operasi berjalan lancar. Apakah saya memiliki kekhawatiran tentang kesehatan paus? Tidak, dalam arti bahwa Paus, dibandingkan dengan rekan-rekan berusia 86 tahun lainnya, memiliki hati yang sempurna, memiliki tes darah yang akan membuat iri banyak orang berusia 50 tahun karena dia tidak seperti penampakannya," kata dokter tersebut.

Namun demikian, dokter itu menyarankan Paus dan orang-orang yang berada di sekitarnya harus membatasi aktivitas di bulan pertama setelah operasi.

Ketika ditanya apakah Paus akan dapat melakukan perjalanan apostolik ke Lisbon pada bulan Agustus dan kemudian ke Mongolia, Alfieri mengatakan bahwa jika Paus pulih dengan hati-hati, "dia akan dapat melakukan perjalanan ini dalam kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya. merencanakannya."