Seorang diaspora asal Indonesia memberikan kesaksiannya tinggal di kawasan Kensington Avenue, sebuah kawasan di Kota Philadelphia, Amerika Serikat.
Kawasan itu menjadi sorotan setelah kemunculan narkoba jenis baru yang mengakibatkan penggunanya bertingkah macam zombie.
Dalam cuplikan sejumlah video yang viral, terlihat beberapa warga bertingkah seperti zombie. Mereka berjalan sempoyongan, bahkan tidak sedikit yang terkapar di jalan. Kondisi tersebut lantas menjadi atensi pemerintah setempat karena dinilai mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data yang dirilis Badan Narkotika Amerika Serikat (DEA) narkoba jenis baru berupa obat xylazine atau tranq ini telah menyebabkan tingkat dosis berlebihan naik signifikan, 1.127 persen di AS selatan, 750 persen di AS barat, dan 500 persen pada AS bagian barat tengah.
Diana mengatakan dirinya sudah menetap di kawasan yang dijuluki sebagai pasar narkoba terbesar di pantai timur Amerika Serikat ini sejak 15 tahun silam.
"Ya beginilah, welcome toKensington," kata dia dalam sebuah wawancara mengutip CNN Indonesia TV, Sabtu (17/6).
Dahulu, ia pindah ke kawasan ini lantaran tercekik biaya hidup yang semakin tinggi di kota lainnya di AS. Sebelum menetap di Kensington, Diana berdomisili di New Jersey.
"Ya jadi daerah drug, kumuh, tapi ya begitulah," ucap dia.
Kini, ia menetap di rumahnya di kawasan tersebut bersama suami dan dua anaknya yang telah beranjak dewasa. Ia pun berkomitmen untuk terus menjaga dua buah hatinya agar mereka tidak terjerumus dalam lingkaran penyalahgunaan obat-obatan.
"Makanya untuk anak-anak saya selalu monitor, sampai sekarang," kata Diana.
Kendati demikian, Diana mengaku akan tetap bertahan dan tidak menyesali keputusannya menetap bersama keluarga di daerah itu.
"Saya tidak menyesal, tapi ya lebih berjaga-jaga saja," kata Diana.
Merujuk pada Food and Drug Administration (FDA) AS, tranq memang merupakan obat penenang yang boleh digunakan pada hewan, umumnya pada kuda.Obat ini bisa menyebabkan kerusakan besar pada tubuh manusia, bahkan bisa membusukkan kulit bagi penggunanya.
Seseorang yang mengonsumsi obat ini secara berlebihan akan mengalami luka pada jaringan lunak dan nekrosis atau yang kerap disebut sebagai pembusukan kulit yang bisa menyebabkan amputasi.
Sejak beberapa waktu terakhir, tranq juga banyak dikaitkan dengan peningkatan jumlah kematian akibat overdosis obat di AS karena banyak digunakan secara ilegal.
(ryh/asa)