Serangan drone Israel menewaskan setidaknya tiga milisi bersenjata di Tepi Barat, Palestina, pada Rabu (21/6) kala ketegangan kembali meningkat.
Dalam pernyataan kelompok militan Jihad Islam, dua dari korban tewas serangan drone Israel merupakan prajurit mereka. Sementara satu korban tewas lainnya berasal dari kelompok sayap kanan bersenjata Brigade Martir Aqsa dari gerakan Fatah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiganya tewas akibat drone Elbit Hermes dan tembakan helikopter tempur Israel. Serangan dengan drone ini merupakan yang pertama oleh militer Israel di Tepi Barat sejak 2006, demikian menurut keterangan militer Israel (IDF).
"Ini tentang menghilangkan ancaman. Kami mengidentifikasi kendaraan yang melakukan penembakan di persimpangan dan menghapus ancaman itu," kata juru bicara IDF, Daniel Hagari, dalam twitnya seperti dikutip Reuters, Kamis (22/6).
Serangan di dekat Kota Jenin ini sendiri terjadi setelah beberapa jam sebelumnya pemukim Israel mengamuk di kota-kota Palestina di Tepi Barat hingga membakar mobil dan bangunan. Serangan warga ini sebagai balasan atas penembakan empat warga Israel oleh pasukan Hamas pada Selasa (20/6).
Hamas diketahui melepaskan tembakan ke sebuah restoran dekat pom bensin di pinggir jalan pada Selasa. Lokasi itu dekat dengan pemukiman Eli.
Aksi balas serang pun terjadi salah satunya di Turmus Ayya, kota dekat Ramallah. Rekaman menunjukkan mobil-mobil terbakar dengan asap hitam tebal membumbung tinggi. Orang-orang yang terluka pun diangkut ambulans.
Menurut IDF, pasukannya telah memasuki Turmus Ayya untuk memadamkan api dan mencegah bentrokan. Mereka juga mengatakan warga sipil Israel telah meninggalkan kota itu.
"Kami tidak akan menerima provokasi polisi atau pasukan keamanan di tempat-tempat ini maupun di tempat lain," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah keterangan.
Dalam aksi panas itu, pejabat kesehatan Palestina melaporkan satu warganya tewas ditembak mati. Satu lainnya pun dilaporkan terluka parah.
Aksi balas-balasan ini sendiri dipicu oleh penangkapan militer di Jenin pada Senin (19/6). Setidaknya tujuh warga Palestina tewas dan lebih dari 90 orang terluka imbas serentetan serangan itu. Tujuh personel Israel juga turut terluka dalam insiden.
Warga Palestina selama ini berulang kali mengeluhkan serangan oleh pemukim di Tepi Barat, yang menarik perhatian internasional.
Namun, belum ada tanda-tanda adanya upaya baru untuk menemukan solusi politik. Pembicaraan damai yang ditengahi Amerika Serikat antara Israel dan Palestina pun gagal pada 2014.
Pembicaraan itu bertujuan mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.
(blq/rds)