Pemerintah Amerika Serikat menilai upaya pemberontakan tentara bayaran Wagner Group terhadap Rusia, merupakan bukti ada "celah yang nyata" dalam pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyebut penyerbuan Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin selama akhir pekan kemarin, menandai tantangan terhadap otoritas Putin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini menimbulkan pertanyaan mendalam, ini menunjukkan celah yang nyata," kata Blinken, seperti dikutip AFP.
Blinken mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang dampak pemberontakan, baik itu dampak terhadap Kremlin maupun perang di Ukraina.
Namun dia menganggap upaya Wagner sebagai rangkaian peristiwa "luar biasa" lantaran Wagner yang seharusnya menjadi sekutu dekat Putin, justru dengan cepat berbalik melawan Rusia dan mengancam pusat kekuasaan di Kremlin.
"16 bulan yang lalu pasukan Rusia berada di 'ambang pintu Kyiv', sekarang mereka harus mempertahankan ibu kota Moskow, melawan tentara bayaran buatan Putin sendiri," ungkap Blinken.
Menurutnya ulah Prigozhin menunjukkan seberapa dalam "kegagalan" invasi Ukraina bagi Rusia dan seberapa besar cengkeraman kekuasaan Putin yang tampaknya mutlak dalam beberapa tahun terakhir, ternyata kini menghadapi tantangan dari dalam.
Usai pemberontakan Wagner Group, Putin mulanya menuduh Prigozhin melakukan pengkhianatan dan bersumpah akan memberikan hukuman berat.
Namun ternyata Putin akhirnya memilih membebaskan Prigozhin dan membiarkannya pergi dari Rusia ke Belarus.
(dna)