Bos Pilih 'Kabur', Bagaimana Nasib Tentara Bayaran Wagner di Ukraina?
Bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, setuju untuk meninggalkan Rusia menuju Belarus usai melakukan upaya pemberontakan melawan Moskow.
Upaya pengkhianatan Prigozhin dan Wagner Group akhir pekan kemarin disebut sebagai salah satu ancaman paling serius bagi pemerintahan Presiden Vladimir Putin dalam beberapa dekade terakhir.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, memastikan kesepakatan dengan Prigozhin usai upaya pemberontakan, telah disetujui.
"Anda bertanya kepada saya apa yang akan terjadi pada Prigozhin secara pribadi? Kasus pidana akan dibatalkan terhadapnya. Dia sendiri akan pergi ke Belarus," kata Peskov, dikutip dari CNN.
Peskov menegaskan bahwa Kremlin saat ini tidak mengetahui di mana lokasi pasti keberadaan Prigozhin.
Sementara itu pasukan Wagner yang ikut dalam pemberontakan selama akhir pekan kemarin, diizinkan untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Lantas setelah Prigozhin "kabur" ke Belarus, bagaimana nasib para tentara Wagner yang masih berjuang di Ukraina atas nama Rusia?
Dilansir New York Times, hingga kini masih belum jelas apakah Wagner tetap menjadi kekuatan tempur Rusia di medan perang. Nasib mereka pun hingga kini dipertanyakan.
Hingga saat ini, status Wagner Group yang tak pasti bisa sedikit "melegakan" tentara Ukraina.
Meskipun garis depan perang di Ukraina mungkin tak akan berubah dalam waktu dekat, namun beberapa pengamat menilai militer Ukraina bisa memanfaatkan situasi ini untuk membuat langkah menguntungkan.
"Hubungan sebelumnya antara Wagner dan pemerintah Rusia kemungkinan besar sudah berakhir," kata peneliti senior Foreign Policy Research Institute, Rob Lee, mengutip New York Times.
Ia menambahkan, "Bahkan seandainya ini tidak terjadi, tidak jelas apakah Wagner akan memainkan peran yang sama dalam perang ini seperti dalam pertempuran untuk Bakhmut."
(dna)