Singapura dan Malaysia mengimbau warga negaranya tak bepergian ke Rusia menyusul pemberontakan tentara bayaran Wagner Group di Negeri Beruang Merah pada pekan lalu.
Kementerian Luar Negeri (MFA) Singapura menyatakan langkah ini diambil mengingat situasi yang masih belum stabil di selatan Rusia usai pasukan Wagner Group menduduki markas militer di Rostov.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang mana bisa menyebar ke bagian lain negara itu," demikian pernyataan resmi MFA Singapura pada Minggu (25/6), seperti dikutip Channel News Asia.
Kemlu juga mengimbau warga Singapura di Rusia harus menghindari perjalanan antar negara untuk sementara waktu.
Selain itu, MFA menyarankan warga Singapura untuk menunda semua perjalanan ke Ukraina,mengingat perang yang masih berkecamuk.
"Pada bulan lalu, ada insiden ledakan di Belgorod, serangan drone di Moskow, dan pengeboman di St Petersburg," lanjut MFA.
Negara tetangga Singapura, Malaysia juga mengeluarkan imbauan serupa.
Kedutaan Besar Malaysia melarang warganya yang hendak bepergian ke Rusia hingga situasi mereda, kecuali jika ada kepentingan mendesak.
Mereka juga mendesak seluruh warga Malaysia, khususnya pelajar di Moskow, Saint Petersburg, dan Volgograd, untuk tetap di kediaman mereka, membatasi gerak di luar ruangan, dan menjauhi area konflik.
Pada Sabtu, kelompok tentara bayaran Wagner berencana menyerbu Moskow. Di hari itu pula, mereka sudah tiba di Rostov, sekitar 200 kilometer dari ibu kota Rusia.
Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengklaim telah menguasai fasilitas militer dan lapang terbang di Rostov. Tak lama setelah ini, Presiden Rusia Vladimir Putin merespons tindakan sekutu dekatnya dalam sebuah pidato di televisi.
Putin mengatakan aksi Prigozhin sebagai pengkhianatan dan menusuk rakyat Rusia dari belakang. Di saat itu, ia juga menghubungi pemimpin negara lain dari Belarus hingga Turki.
Setelah itu, Presiden Belarus Alexander Lukashenko menawarkan agar Prigozhin dan pasukannya tak menyerang wilayah Rusia, dan pertumpahan darah bisa dihindari. Bos Wagner lalu sepakat dan dilaporkan pergi ke Belarus.
(isa/rds)