Apa Alasan Wagner Group Batal Kudeta Pemerintahan Putin?

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jun 2023 09:56 WIB
Alasan Wagner Group tak jadi berontak melawan Rusia. Foto: REUTERS/STRINGER
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok tentara bayaran Wagner Group membatalkan pemberontakan terhadap pemerintah Rusia, usai menggeruduk kota Rostov dan Moskow pada Jumat (23/6).

Namun apa alasan kudeta itu disetop?

Laporan saksi mata menyebut prajurit Wagner menarik diri dari markas militer Rostov yang sudah mereka kuasai pada Sabtu (24/6) malam. Deretan tank pun tampak dimuat kembali ke trailer untuk dibawa pergi meninggalkan Rostov.

Lewat video yang beredar di jagat maya, bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengungkapkan alasan batalnya kudeta pemerintahan Putin sehingga menarik mundur para pasukan.

Alasannya yaitu karena tak mau ada pertumpahan darah di Moskow.

"Dalam 24 jam kami sampai dalam jarak 200 kilometer dari Moskow. Saat ini kami tidak menumpahkan setetes pun darah prajurit kami," kata Prigozhin dalam video tersebut, seperti dikutip Reuters.

"Memahami bahwa darah Rusia akan tumpah di satu sisi, kami menarik pasukan kami dan kembali ke kamp lapangan seperti yang direncanakan," lanjut dia.

Di samping itu, kantor kepresidenan Belarus mengatakan Wagner menghentikan kudeta itu karena negosiasi yang ditengahi Presiden Belarus Alexander Lukashenko.

Dalam negosiasi itu disebutkan Putin memberi imbalan jaminan keselamatan bagi Wagner apabila menghentikan pemberontakan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Prigozhin akan pindah ke Belarusia.

Peskov juga menyebut kesepakatan itu menetapkan bahwa segala tuntutan hukum terhadap Wagner usai aksinya ini, akan dicabut sebagai balasan atas pengabdian mereka di Rusia selama ini.

Para prajurit yang tidak ikut pemberontakan juga bakal diminta menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan, yang semula ditolak mentah-mentah oleh Wagner pertengahan Juni lalu.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu Wagner Group melakukan pemberontakan dengan menyerang balik Rusia alih-alih Ukraina. Pemberontakan dilakukan setelah Wagner menuding Kremlin menyerang kamp kelompok tentara bayaran tersebut.

Prigozhin lantas mengerahkan pasukan untuk menduduki markas militer Rusia di Rostov dan mengirim tentara menuju Moskow untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Pada Sabtu pukul 07.30 waktu setempat, Prigozhin mengklaim berhasil menguasai fasilitas militer dan lapangan terbang di Rostov, Rusia.

"Ini bukan kudeta militer, tapi pawai keadilan," ujar Prigozhin dikutip dari Associated Press.

(can/dna)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK