150 Orang Ditangkap di Kerusuhan Prancis, Macron Minta Publik Tenang

CNN Indonesia
Kamis, 29 Jun 2023 20:40 WIB
Ilustrasi. Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta publik tetap tenang setelah 150 orang ditangkap polisi dalam kerusuhan akibat pembunuhan remaja 17 tahun. (AFP/JEFF PACHOUD)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 150 orang ditangkap di malam kedua kerusuhan yang terjadi di Prancis usai polisi menembak mati remaja 17 tahun. Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta publik tetap tenang.

Dia menyebut kerusuhan yang terjadi di Prancis tak bisa lagi dibenarkan. Macron pun menggelar rapat darurat untuk merespons kerusuhan. Dia mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas hal itu.

"Beberapa jam terakhir telah diwarnai oleh serangkaian tindak kekerasan terhadap pos polisi, tetapi juga sekolah dan balai kota ... terhadap lembaga-lembaga dan republik ini," ucap Macron dikutip dari AFP, Kamis (29/6).

Menteri Dalam Negeri Prancis Geraos Darmanin juga menyebut pengunjuk rasa yang memicu kerusuhan memalukan.

Gerald mengatakan kerusuhan yang terjadi tak bisa dibenarkan. Menurutnya, kerusuhan itu bentuk serangan terhadap republik.

"Malam yang diwarnai kekerasan luar biasa terhadap simbol-simbol republik, balai kota, sekolah, dan kantor polisi dibakar atau diserang," kata Gerald dalam akun Twitter-nya.

Dia menambahkan, "Orang-orang yang tak mendukung ketenangan itu memalukan."

Kerusuhan di Prancis terjadi sejak Selasa 27/6) setelah polisi menembak mati remaja 17 tahun bernama Nahel. Remaja asal Afrika Utara itu ditembak setelah melakukan pelanggaran lalu lintas.

Warga Prancis tak terima dengan tindakan sewenang-wenang kepolisian itu. Mereka turun ke jalan dan merusuh di berbagai instansi pemerintah.

Orang-orang di Nanterre, lokasi penembakan Nahel, menyalakan kembang api di jalanan. Mereka juga membakar kendaraan.

Kerusuhan merembet ke daerah lain, seperti Amiens, Dijon, dan Essonne. Demonstran dj Lille dan di Toulouse bentrok dengan petugas kepolisian.

Hingga saat ini, aparat keamanan menangkap sekitar 150 orang yang terlibat kerusuhan. Polisi menerjunkan 2.000 personel untuk mengamankan Paris.

(dhf/tsa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK