Diplomat yang juga mantan Mantan Menteri Luar Negeri China Wang Yi meminta Jepang dan Korea Selatan bekerja sama membangun Asia khususnya kawasan Asia Timur ketimbang bersaing satu sama lain.
Dalam acara trilateral yang dihadiri perwakilan Jepang dan Korea Selatan, Wang Yi memakai istilah 'Merevitalisasi Asia' untuk mengajak dua negara sekutu Amerika Serikat itu bekerja sama.
"Tidak penting seberapa pirang anda mewarnai rambut, seberapa tajam hidung, anda tidak akan pernah bisa menjadi orang Eropa atau Amerika. Anda tidak akan pernah bisa menjadi orang Barat," kata Wang Yi mengutip CNN, Rabu (5/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, China, Jepang dan Korea Selatan bisa mengadopsi prinsip otonomi strategis yang dipakai barat untuk meningkatkan perekonomian kawasannya.
Wang Yi yakin itu lebih baik ketimbang China, Jepang dan Korea, yang sama-sama berada di Asia Timur, saling curiga.
Wang pun berharap Jepang dan Korea Selatan ikut serta mempromosikan nilai-nilai Asia yang inklusif, menjaga persatuan dan stabilitas regional serta menolak mentalitas Perang Dingin.
"Nasib wilayah ini ada di tangan kita sendiri," ucap Wang yang juga mantan Menteri Luar Negeri China.
Diketahui, Jepang dan Korea Selatan punya hubungan dekat dengan Amerika Serikat. Mereka bahkan sudah mengeluarkan pernyataan bersama mengenai ketegangan di Selat Taiwan yang memicu kemarahan China.
Menurut Wang, kondisi saat ini antara China, Jepang dan Korea Selatan diwarnai pengaruh kekuatan besar dari luar kawasan Asia Timur yang menabur konfrontasi.
"Jika tren ini dibiarkan berkembang, tidak hanya mengganggu kemajuan kerja sama trilateral, tetapi juga memperburuk ketegangan dan konfrontasi di kawasan," ucap Wang.