Presiden Volodymyr Zelensky berbincang dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, pada Selasa (4/7), menambah kuat sinyal Ukraina akan masuk blok pertahanan tersebut.
Stoltenberg mengungkap bahwa dalam perbincangan itu, ia dan Zelensky membahas perkembangan situasi di Ukraina dan persiapan pertemuan NATO selanjutnya di Vilnius, Lithuania.
"Di Vilnius, para sekutu akan mengambil tindakan untuk menambah dukungan dalam jangka panjang, meningkatkan hubungan politik kami, dan membawa Ukraina lebih dekat ke NATO," ujar Stoltenberg di Twitter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbincangan ini terjadi tak lama setelah Stoltenberg resmi memperpanjang masa jabatannya sebagai sekjen NATO.
Dalam pertemuan perdana sejak keputusan itu, para negara anggota NATO diperkirakan bakal membicarakan berbagai hal penting, termasuk situasi di Ukraina.
Belakangan, Ukraina terus bergerilya untuk menggalang dukungan agar mereka dapat diterima masuk NATO.
"Ukraina terus bekerja secara aktif dengan semua sekutu NATO untuk meyakinkan mereka bahwa sudah waktunya buat kejelasan keanggotaan Ukraina di dalam Aliansi," ucap Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, akhir Juni lalu.
Stoltenberg sendiri sebelumnya sudah memastikan bahwa pada dasarnya, seluruh anggota sebenarnya sudah setuju Ukraina pada akhirnya akan bergabung.
"Semua anggota NATO telah setuju Ukraina akan menjadi anggota. Presiden Volodymyr Zelensky memiliki harapan jelas soal ini, kami telah mendiskusikannya," kata Stoltenberg akhir April lalu.
Menurut Stoltenberg, para anggota NATO sudah membicarakan dua hal besar, yaitu keanggotaan dan jaminan keamanan Ukraina.
"Tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana perang ini akan berakhir, tapi yang kami tahu adalah ketika perang berakhir, kami harus memastikan sejarah tidak terulang," tuturnya.
Selain keanggotaan Ukraina, pernyataan Stoltenberg itu menguatkan sinyal bahwa NATO akan memberi bantuan senjata tambahan dan dukungan lainnya bagi Kyiv.
Ukraina telah lama mendamba keanggotaan di NATO. Meski secara prinsip NATO sudah setuju Ukraina bergabung pada 2018, aliansi itu tidak pernah memberikan jalur resmi bagi Kyiv untuk mengurus keanggotaan.
Sementara itu, invasi Rusia membuat prospek Ukraina menjadi anggota NATO kian pelik. Pasalnya, Kremlin pernah mengultimatum jika Ukraina masuk NATO, akan terjadi konfrontasi langsung dengan Rusia.