Pemerintah Rusia yakin serangan pesawat nirawak (drone) yang dilakukan ke Moskow tak mungkin dilakukan Ukraina sendirian.
Mengutip AFP, Kementerian Luar Negeri Rusia menganggap ada bantuan Amerika Serikat dan negara-negara NATO di balik itu semua.
"Serangan ini tidak mungkin terjadi tanpa bantuan yang diberikan kepada pemerintah Kyiv dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO," mengutip pernyataan Kemenlu Rusia, Rabu (5/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenlu Rusia juga menyebut negara-negara Barat sedang melatih operator drone agar lebih handal. Terutama untuk kepentingan intelijen.
Sejauh ini, Rusia mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat nirawak (drone) Ukraina di wilayah Moskow pada Selasa (4/7).
Rusia menganggap itu sebagai aksi teror lantaran terbang ilegal hingga mengganggu operasional Bandara Internasional Vnukovo.
Empat drone Ukraina itu ditembak menggunakan sistem pertahanan udara. Drone terakhir dilumpuhkan dengan "alat kelistrikan" sebelum jatuh.
"Sebuah upaya oleh rezim Kyiv untuk menyerang sebuah zona di mana sebuah infrastruktur sipil berada, termasuk sebuah bandara penerbangan internasional, itu adalah bentuk baru dari aksi teroris," kata juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova, melalui Telegram seperti dikutip AFP.
Sejumlah penerbangan menuju Vnukovo sempat dialihkan ke bandara lainnya demi menghindari ancaman dari manuver drone-drone tersebut.
Bukan kali ini wilayah Rusia disusupi pesawat nirawak. Sejak menginvasi Ukraina pada 2022 lalu, Rusia telah menembak 10 drone di sekitar Moskow pada bulan Mei lalu.
Dua drone juga sempat menyusup terbang di atas Istana Kepresidenan Kremlin hingga ditembak jatuh pihak keamanan Rusia.