Mantan Presiden Amerika Serikat Mike Pence mewanti-wanti Negeri Paman Sam bisa mengerahkan tentara untuk berperang dengan Rusia jika Ukraina kalah.
Komentar itu diutarakan Pence dalam wawancara radio Hugh Hewitt Show pada Selasa (4/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya benar-benar merasa lebih bertekad dari sebelumnya bahwa adalah kepentingan nasional kita untuk memberikan militer Ukraina dukungan yang mereka butuhkan untuk berperang dan menghentikan invasi Rusia ini," kata Pence.
"Saya yakin bahwa jika Vladimir Putin mengalahkan Ukraina, tidak akan lama lagi, sebelum militer Rusia melewati batas, kita harus mengirim prajurit kita untuk berperang melawan mereka," ucapnya menambahkan.
Calon presiden AS 2024 dari Partai Republik itu memang terus menggaungkan dukungannya terhadap Ukraina sejak invasi Rusia berlangsung.
Pekan lalu, Pence juga diam-diam mengunjungi Ukraina dan bertemu Presiden Volodymyr Zelensky.
"Saya percaya dengan doktrin lama (eks Presiden AS Ronald) Reagan. Jika Anda ingin melawan musuh AS di tanah Anda, kami akan memberi Anda sarana untuk melawan mereka di sana sehingga tentara kami berseragam tidak harus melawan mereka," kata Pence seperti dikutip Newsweek.
"Dan saya akan terus menjadi suara untuk itu dalam kampanye ini dan di seluruh negeri ini," paparnya menambahkan.
Berbeda dengan Pence, eks pasangannya di Gedung Putih, mantan Presiden Donald Trump, justru cenderung menghindari ikut campur soal invasi Rusia di Ukraina.
Di awal invasi berlangsung, Trump juga malah memuji Presiden Putin meski ia tak pernah mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Pada Mei lalu, Trump juga mengaku tak berminat memberikan bantuan ke Ukraina seandainya dia kembali menjadi Presiden AS di pemilu 2024.
"Kami memberikan begitu banyak peralatan, kami tidak memiliki amunisi untuk diri kami sendiri saat ini," kata Trump di balai kota. "Kami tidak memiliki amunisi untuk diri kami sendiri, kami memberikan begitu banyak."
(rds)