Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bubuk misterius yang ditemukan di Gedung Putih, Amerika Serikat, pada Minggu (2/7) benar merupakan kokain.
Hal itu disampaikan juru bicara Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) AS kepada CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Paspampres menyatakan uji lapangan menunjukkan hasil positif bahwa bubuk itu merupakan kokain. Meski begitu, hasil tersebut akan dievaluasi lebih lanjut lewat pengujian lab.
Pada Minggu (2/7) malam, otoritas Gedung Putih mengosongkan dan mengevakuasi seluruh staf usai Paspampres menemukan bubuk mencurigakan diduga kokain di area umum Sayap Barat atau West Wing.
Area itu biasa diakses wisatawan dan bukan kantor para staf maupun pejabat Gedung Putih.
Paspampres sampai memanggil petugas pemadam kebakaran dan layanan darurat untuk melakukan tes cepat terhadap bubuk tersebut. Berdasarkan penyelidikan awal, bubuk itu mirip dengan kokain.
Gedung Putih pun kembali dibuka tak lama setelah pengujian dilakukan.
Insiden ini sendiri terjadi ketika Presiden Joe Biden berada di Camp David.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden telah diberi pengarahan ihwal temuan tersebut. Dia pun meyakini Paspampres bakal menyelidiki sampai ke dasar terkait kokain ini.
Jean-Pierre juga mengatakan Gedung Putih baru-baru ini mengadakan tur wisatawan pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. Namun, dia membantah saat ditanya apakah tamu tur pelakunya.
"Saya tidak akan berspekulasi tentang siapa (pelaku) itu," ujarnya.
Menurut sumber CNN, bubuk kokain itu ditemukan di dalam tas kecil beritsleting.
Pejabat penegak hukum federal menyebut pelaku penaruh tas kokain kemungkinan sulit dilacak jika mempertimbangkan ukuran tas dan jumlah orang yang punya akses ke kawasan tersebut.
Kendati begitu, pengujian tambahan saat ini tengah dilakukan termasuk analisis DNA dan sidik jari. Paspampres juga akan memeriksa log pengunjung, video CCTV, serta analisis tas dalam penyelidikan lanjutan.
(blq/rds)