Uni Eropa menyetujui penambahan anggaran untuk produksi amunisi dan misil, demi mempertahankan blok dan agar lebih cepat membantu Ukraina yang kini tengah diinvasi Rusia.
Pekan ini negara-negara anggota dan parlemen Uni Eropa mencapai kesepakatan untuk "segera memobilisasi" setengah miliar euro dari anggarannya, untuk Undang Undang yang Mendukung Produksi Amunisi (ASAP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Associated Press, kesepakatan ini menindaklanjuti keputusan para pemimpin Uni Eropa Maret lalu, untuk meningkatkan amunisi yang sangat dibutuhkan ke Ukraina.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan tegas meminta lebih banyak bantuan militer, mulai dari amunisi hingga pesawat dan rudal.
ASAP merupakan bagian dari rencana Uni Eropa untuk mengirim satu juta butir amunisi artileri ke Ukraina dalam waktu 12 bulan ke depan. UE menyetujui rencana prosedur pembelian jalur cepat, ketika menyetujui dana untuk meningkatkan produksi di fasilitas dan pabrik milik Uni Eropa.
"Ini adalah bukti lain dari komitmen Uni Eropa yang tak tergoyahkan untuk mendukung Ukraina, memperkuat basis pertahanan, teknologi, industri, dan pada akhirnya memastikan keamanan dan pertahanan jangka panjang warga UE," kata Menteri Pertahanan Margarita Robles dari Spanyol.
Dukungan yang sama disampaikan anggota parlemen Uni Eropa, Michael Gahler, yang mengatakan Eropa tak bisa lagi mengabaikan pertahanan di wilayahnya.
"Menghadapi perang di tanah Eropa, kami tidak bisa lagi mengabaikan pertahanan kami seperti yang kami lakukan selama tiga dekade terakhir. Kami sangat perlu menyesuaikan prioritas anggaran kami," ungkap Gahler.
Kesepakatan penambahan anggaran dan peningkatan produksi amunisi masih harus disetujui kembali sekali lagi oleh negara-negara anggota dan Parlemen. Namun prosedur itu diperkirakan tidak memberikan hambatan besar dan selesai pada akhir bulan ini.
(dna)