Lavrov Bertemu Menlu Retno, Rusia Dorong ASEAN Lepas dari Dolar AS

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jul 2023 16:30 WIB
Menlu Rusia Sergei Lavrov bertemu Menlu RI Retno Marsudi di Jakarta, Rabu (12/7). (AFP/ADEK BERRY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia mengusulkan Indonesia agar mendorong ASEAN tak lagi bergantung dengan Amerika Serikat, terutama terkait alat tukar mata uang dolar.

Indonesia saat ini memegang posisi presidensi ASEAN dengan menggelar Pertemuan Antarmenteri ASEAN pekan ini dan bakal mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada September.

Russia Today melaporkan pada Selasa (11/7) bahwa Kementerian Luar Negeri Rusia akan membahas peralihan mata uang dalam perdagangan dengan negara-negara di Asia Tenggara dalam pertemuan antara Lavrov dengan Menlu RI Retno Marsudi pada Rabu (12/7). Langkah ini bertujuan untuk menyingkirkan dolar AS dan euro dalam penyelesaian bisnis.

Lavrov mengatakan perdagangan Rusia dengan RI, dan negara Asia Tenggara lain, menurun sebesar 4,4 persen pada 2022 imbas sanksi negara Barat.


"Untuk meningkatkan situasi, Rusia berusaha meluncurkan konsultasi untuk memperkenalkan mata uang nasional dalam penyelesaian bersama," kata Lavrov di sela-sela pertemuan ASEAN, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (12/7).

Lavrov sendiri enggan berkomentar saat dimintai keterangan oleh para wartawan di Hotel Shanri-La, Kamis (13/7).

Lavrov masih berada di Jakarta untuk menghadiri ASEAN Ministerial Meeting-Post Ministerial Conference (AMM-PMC) yang digelar pekan ini.

Rusia dan mitra dagang di negara-negara berkembang telah mengintensifkan upaya untuk mengurangi penggunaan sistem keuangan Barat. Mereka juga mengganti dolar AS dan euro dengan mata uang nasional untuk penyelesaian perdagangan.

Tren ini didukung anggota BRICS, blok ekonomi yang menyatukan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, serta banyak negara lain yang ingin bergabung dengan serikat tersebut.

Beberapa mata uang yang banyak digunakan sebagai pengganti dolar AS adalah rubel Rusia, yuan China, dan dirham Uni Emirat Arab.

Upaya baru Rusia ini muncul usai negara Barat ramai-ramai meluncurkan sanksi imbas invasi mereka di Ukraina.

(isa/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK