Rusia Klaim Gagalkan Serangan Drone Ukraina di Moskow: Kyiv Mau Teror

CNN Indonesia
Senin, 24 Jul 2023 09:57 WIB
Ilustrasi. Rusia mengklaim menggagalkan serangan drone Ukraina di Moskow pada Senin (24/7). Mereka menuding Ukraina mengirimkan drone itu untuk teror. (AFP/Yuriy Dyachyshyn)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia mengklaim menggagalkan serangan drone Ukraina di Moskow pada Senin (24/7). Mereka menuding Ukraina mengirimkan drone itu untuk teror.

"Upaya rezim Kyiv untuk melancarkan aksi teroris menggunakan dua drone ke sejumlah objek di Kota Moskow berhasil dihentikan," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip AFP.

Pernyataan itu berlanjut, "Dua drone Ukraina dihalau dan hancur. Tak ada korban."

Kantor berita TASS melaporkan salah satu dari dua drone itu jatuh di Komsomolsky Prospekt, kawasan yang dekat dengan Kemhan Rusia.

Sementara itu, satu drone lainnya jatuh di pusat bisnis di Likhacheva Street, yang terletak di dekat salah satu jalan lingkar utama Moskow.

Hingga kini, belum diketahui pasti keabsahan laporan ini. Namun, ini bukan kali pertama Rusia menuding Ukraina melancarkan serangan drone di Moskow.

Salah satu tudingan paling besar terjadi pada Mei lalu, saat Rusia melaporkan Ukraina mengerahkan drone untuk menyerang istana kediaman Putin. Namun, Ukraina membantah tudingan itu, sementara sejumlah pihak lain juga ragu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa negaranya tak mungkin mengerahkan drone ke Rusia.

"Kami tidak menyerang Putin. Kami bertempur di wilayah kami. Kami mempertahankan desa dan kota kami. Kami tidak menyerang Putin atau Moskow. Kami tidak memiliki cukup senjata untuk ini," katanya, seperti dikutip AFP.

Saat ditanya tentang alasan Moskow menuduh Kyiv, Zelensky menjawab, "Rusia tidak kunjung dapat kemenangan."

"Dia [Putin] tidak bisa lagi memotivasi masyarakatnya dan dia tidak bisa lagi mengirim militernya untuk mati sia-sia," tutur Zelensky.

Sementara itu, juru bicara pemerintahan Ukraina, Mikhaylo Podolyak, justru menuding balik Rusia. Menurutnya, Rusia mengarang laporan itu agar punya dalih untuk menyerang Ukraina.

"Laporan yang dikarang Rusia itu harus dianggap sebagai upaya untuk menyiapkan informasi latar belakang untuk serangan teroris skala besar terhadap Ukraina," ucap Podolyak.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, juga meragukan tudingan Rusia tersebut.

"Saya akan menyaring semua yang datang dari Kremlin dengan saringan sangat besar," katanya.

Tak hanya pejabat-pejabat asing, sejumlah pengamat juga meragukan tudingan Rusia. Keraguan itu juga terlontar dari mulut seorang ahli Eropa Timur, Sergej Sumlenny.

Ia mengungkap sejumlah faktor yang membuatnya mengernyitkan dahi, yaitu Rusia begitu cepat mengonfirmasi insiden itu.

Selain itu, rekaman CCTV dari kamera yang dikendalikan oleh pemerintah Rusia juga sangat cepat tersebar di jagat maya. Menurutnya, kecepatan itu menunjukkan Rusia "ingin kita melihatnya."

(has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK