Sekitar 500 perempuan India menghalangi aparat saat hendak menahan salah satu pria tersangka kekerasan seksual yang mengarak telanjang korbannya di tengah pertikaian antar-suku di Manipur.
"Bunuh saja kami! Tangkap kami semua!" teriak para perempuan itu ketika personel kepolisian India berupaya menahan tersangka pada akhir pekan lalu, seperti dilaporkan AFP.
Para perempuan itu membela pria dari suku mereka, Meitei, yang kini sedang berseteru dengan etnis lainnya, Kuki. Menurut mereka, pria itu bukan pelaku kekerasan yang dituduhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertikaian antara Meitei dan Kuki sendiri kerusuhan besar dalam beberapa bulan belakangan.
Kerusuhan kian membara setelah pekan lalu, beredar video yang menunjukkan segerombolan pria Meitei mengarak telanjang dua perempuan dari etnis Kuki.
Dalam video itu, terlihat kedua perempuan diarak ke satu lapangan, di mana mereka kemudian menjadi korban pelecehan seksual dan pemerkosaan massal.
Kepolisian melaporkan bahwa insiden itu terjadi pada 4 Mei lalu, sehari setelah kerusuhan antara Kuki dan Meitei pertama kali pecah.
Berdasarkan laporan yang diterima polisi pada 18 Mei, komplotan Meitei menyerang keluarga kedua korban dan membunuh dua pria. Dalam laporan itu disebutkan dugaan pemerkosaan dan pembunuhan oleh "penjahat tak dikenal."
Kemunculan laporan ini tak pelak membuat bara konflik kian menyala. Kepolisian pun menggelar setidaknya enam operasi penangkapan terhitung hingga akhir pekan lalu.
Namun, upaya mereka untuk menangkap salah satu terduga pelaku dihalangi warga dari suku Meitei. Polisi pun pulang dengan tangan hampa.
"Kami akan melakukan apapun untuk melindungi orang-orang kami," ujar seorang perempuan dari suku Meitei, Chongtham Thopi Devi.
Kepolisian sendiri mengaku kewalahan menghadapi para warga perempuan yang melindungi pria di kampung masing-masing.
"Kami tak bisa menggunakan kekuatan yang sama dengan ketika kami membubarkan pria. Kami kerap melihat pria bersembunyi di balik perempuan-perempuan ini dalam aksi. Para perempuan itu selalu memimpin," ucap seorang polisi.
Sementara itu, pertikaian antara Kuki dan Meitei kian membara. Hingga kini, setidaknya 130 orang tewas dan lebih dari 50 ribu lainnya terpaksa mengungsi akibat bentrokan ini.
Di tengah kekacauan ini, Perdana Menteri Narendra Modi akhirnya buka suara usai bungkam sejak kerusuhan pertama kali pecah.
"Hati saya dipenuhi kesedihan dan amarah. Insiden di Manipur memalukan bagi masyarakat sipil mana pun. Yang terjadi pada putri-putri Manipur tak akan pernah bisa dimaafkan," ucap Modi.