Kaum nasionalis di India menyerukan boikot film biopik Oppenheimer karena mengandung adegan seks sembari membaca kalimat dari salah satu kitab suci Hindu, Bhagavad Gita.
Gelombang protes ini muncul tak lama setelah film mengenai pembuat bom atom itu ditayangkan di berbagai belahan dunia, termasuk India, pada pekan lalu.
Dalam salah satu adegan film itu, Oppenheimer dan salah satu sosok lainnya, Jean Tatlock, tengah berhubungan seksual. Tatlock tiba-tiba berhenti dan mengambil salinan Bhagavad Gita dan membukanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jean lantas bertanya Oppie, sapaan Oppenheimer, bisa bahasa Sanskerta atau tidak. Laki-laki itu lalu menjawab bisa. Jean kemudian meminta Oppie membaca kalimat di kitab itu.
"Kini, aku menjadi kematian, penghancur dunia," kata Oppie dalam film tersebut. Mereka kemudian melanjutkan hubungan seksual.
Dalam kehidupan nyata, bapak bom atom itu memang tertarik dengan agama Hindu dan ajaran-ajarannya. Dia juga mempelajari berbagai bahasa, termasuk Sanskerta.
Namun, adegan itu memicu amarah nasionalis Hindu di India. Uday Mahurkar, salah satu politikus partai nasionalis Hindu sekaligus kubu penguasa India, Bharatiya Janata (BJP), menyebut film itu "serangan yang mengganggu terhadap agama hindu."
"Itu bagian konspirasi yang lebih besar dari kekuatan anti-Hindu," kata politikus itu dalam twit yang dikutip CNN.
Pejabat komisioner informasi India itu juga mengatakan adegan tersebut adalah serangan terhadap kepercayaan agama orang-orang Hindu. Ia pun menyerukan agar adegan itu dihapus.
"Kami yakin jika Anda menghapus adegan tersebut dan melakukan yang diperlukan untuk mendapat hati warga Hindu, itu akan sangat membantu menetapkan kredensial Anda sebagai manusia yang peka dan bersahabat dengan miliaran orang baik," ujar Mahurkar.
Terlepas dari kritik itu, film Oppenheimer disambut baik di sebagian besar wilayah di India. Pada akhir pekan lalu, film ini meraup hingga lebih dari US$3 juta atau sekitar Rp45 miliar, mengalahkan Barbie yang dirilis bersamaan.