Siapa Menlu China Qin Gang yang Dicopot usai Sebulan Hilang?

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jul 2023 12:53 WIB
Menlu China Qin Gang dicopot dari jabatannya usai sebulan menghilang, karena disebut memiliki "masalah kesehatan".
Menlu China Qin Gang. Foto: AP/Andy Wong
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden China Xi Jinping mencopot Menteri Luar Negeri Qin Gang dari jabatannya usai sebulan menghilang dari pandangan publik.

Qin digantikan oleh diplomat top Wang Yi yang merupakan pendahulu Qin sebagai Menlu China pada periode Maret 2013 sampai Desember 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencopotan Qin dari jabatannya ini mengundang pertanyaan, lantaran terjadi setelah Qin absen dari serangkaian pertemuan penting global selama sebulan belakangan.

Profil dan pernyataan sambutan Qin bahkan telah dihapus dari situs Kementerian Luar Negeri Beijing.

Berikut ini profil Qin Gang yang telah ditelusuri oleh CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]

Qin adalah pria kelahiran Tianjin tahun 1966, yang belajar politik internasional di Universitas Hubungan Internasional China di Beijing.

Dia pernah bekerja di Kedutaan Besar China di Inggris pada 2010 serta di Kementerian Luar Negeri China pada 2005.

Selama di Kemlu, Qin dua kali menjadi juru bicara yakni pada 2006 dan 2014. Dia juga pernah menjadi kepala petugas protokol antara 2014 dan 2018 untuk mengawasi interaksi Xi dengan para pemimpin asing.

Menurut Katrina Yu dari Al Jazeera, jenjang karier Qin di Partai Komunis Tiongkok (PKT) cukup "cepat dan meroket".

Di usia 57 tahun, dia menjadi salah satu pejabat termuda yang diangkat menjadi Menlu, setelah menjabat sebagai duta besar China untuk Amerika Serikat selama dua tahun sejak Juli 2021.

"Qin berhasil mencapai posisi yang akan memakan waktu puluhan tahun bagi pejabat lain hanya dalam beberapa tahun," kata Yu, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Qin juga pernah menjabat wakil menteri luar negeri China pada 2018-2021.

Selama menjabat jubir Kemlu, Qin cukup menonjol karena menjadi salah satu diplomat pertama yang vokal dalam membela kebijakan luar negeri Beijing.

Dia juga cukup 'menyambut' AS untuk menjalin kerja sama dengan China dengan mengatakan bahwa kedua negara punya "peluang dan potensi besar" untuk berhubungan.

Meski begitu, tak ada peningkatan yang signifikan selama dia menjabat sebagai duta besar China di AS.

(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER