Sebelum paspampres mengklaim telah menggulingkan pemerintahan, ratusan warga berdemo di Niamey dan meneriakkan penolakan atas kudeta.
Warga menegaskan bahwa mereka mendukung Bazoum dan tak setuju dengan tindakan paspampres yang dinilai tidak demokratis itu.
"Kami di sini untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa kami tidak senang dengan gerakan ini, untuk menunjukkan kepada orang-orang militer bahwa mereka tidak bisa begitu saja merebut kekuasaan seperti ini," kata seorang pedemo bernama Mohammed Sidi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami adalah negara demokratis. Kami mendukung demokrasi dan kami tidak butuh gerakan semacam ini."
Paspampres sempat melepaskan "tembakan peringatan" kala massa berada di sekitar 300 meter dari istana presiden.
Niger merupakan negara di Afrika Barat yang terkungkung daratan dan salah satu negara paling tidak stabil di dunia. Sudah empat kali kudeta terjadi di Niger sejak negara itu merdeka dari Prancis pada 1960.
Kudeta terakhir Niger berlangsung pada Februari 2010 saat menggulingkan Presiden Mamadou Tandja.
Para Maret 2021, sempat pula terjadi percobaan kudeta oleh militer selama dua hari sebelum pelantikan Bazoum.
Beberapa orang ditangkap dalam upaya kudeta gagal itu, termasuk dalangnya yaitu kapten angkatan udara Niger, Sani Gourouza. Dia ditangkap di Benin, negara tetangga Niger, dan langsung diserahkan kepada otoritas Niger.
Niger sendiri merupakan negara yang terdiri dari dua pertiga gurun pasir dan merupakan salah satu negara paling miskin di dunia.
Populasi Niger saat ini melonjak hingga 22,4 juta jiwa. Lonjakan ini akibat angka kelahiran yang melambung yakni rata-rata tujuh anak per ibu.
(blq/has)