Dituding Tutupi Kejahatan Seks, Pendiri Gereja Hillsong Divonis Bebas
Pendiri Gereja Hillsong Brian Houston dibebaskan dari tuduhan menutupi pelecehan seksual anak yang dilakukan oleh sang ayah, Frank Houston.
Kasus-kasus ini terjadi pada 1970-an. Saat itu, Brian sendiri masih berusia belasan tahun.
Pengadilan Sydney menyatakan Brian tak bermaksud menutup-nutupi kelakuan bejat sang ayah. Brian diketahui tak melapor polisi atas permintaan korban, yakni Brett Sengstock.
Lihat Juga : |
"Hidup banyak orang terluka secara tragis, dan untuk itu saya akan selalu sangat sedih. Tapi aku bukan ayahku. Saya tidak melakukan pelanggaran ini," kata Brian seperti dikutip dari CNN, Kamis (17/8).
Brian baru mengetahui tentang pelecehan seksual tersebut pada 1999. Ia pun memberi tahu para pemimpin gereja, tetapi tidak memberi tahu polisi.
Brian menyatakan di pengadilan bahwa dia tidak melaporkan pelecehan tersebut kepada pihak berwenang karena saat itu Sengstock yang menjadi korban sudah dewasa. Sengstock tidak ingin polisi terlibat.
Frank Houston, ayah dari Brian mengakui pelecehan tersebut dan dipecat. Tetapi tidak pernah dituntut dan meninggal pada 2004.
Sementara, Sengstock sebelumnya mengatakan di persidangan bahwa sejak usia 7 tahun dia berulang kali diperkosa oleh pendeta Frank Houston.
"Frank Houston bukanlah perintis Kekristenan. Warisannya tetap menjadi kenangan pudar dari seorang pedofil. Terlepas dari hasil hari ini, saya telah menerima hukuman seumur hidup," kata Sengstock.
(mrh/arh)