Siapa Presiden Ibrahim Traore usai Burkina Faso Dukung Kudeta Niger?
Presiden Burkina Faso Ibrahim Traore menjadi sorotan setelah pemerintahannya mendukung kudeta militer di Niger pekan lalu.
Burkina Faso dan Mali ogah menjatuhkan sanksi dan menolak intervensi militer asing usai kudeta di negara tetangga Niger.
Pernyataan tersebut merespons ancaman blok Afrika Barat, ECOWAS, yang mempertimbangkan untuk mengerahkan militer jika Presiden Niger Mohamed Bazaoum tak dibebaskan usai ditahan sejak kudeta.
Burkina Faso juga mengalami nasib yang sama dengan Niger pada 2022 lalu. Ketika itu, Traore dan perwira militer lain mecopot Paul Henri Damiba karena dianggap tak becus atasi pemberontakan bersenjata yang memburuk.
Damiba duduk di pucuk pimpinan usai mengambil alih secara paksa dari presiden sebelumnya Roch Kabore. Damiba lalu mendeklarasikan diri sebagai pemimpin transisi.
Di kudeta Burkina Faso terbaru, sekelompok perwira itu lalu membubarkan pemerintah transisi dan menangguhkan konstitusi.
Terlepas dari itu siapa sebetulnya Traore?
Traore menjadi kepala negara sekaligus panglima angkatan bersenjata Burkina Faso usai kudeta.
"[Traore] sekarang menjadi penjamin kemerdekaan nasional, integritas wilayah, dan kelangsungan negara," demikian dikutip Al Jazeera.
Dengan demikian, Traore menjadi pemimpin di usia 34 tahun. Sejauh ini, tak banyak informasi soal Traore dan rekan-rekan dia.
Traore lahir pada 1988 di Bondokuy, Burkina Faso. Ia sempat belajar geologi di ibu kota negara itu, Ouagadougou, demikian dikutip AFP.
Dia juga mengenyam pendidikan di Sekolah Militer George Namanao dan lulus sebagai perwira.
Di kelas, Traore cukup berprestasi. Ia menempati peringkat kedua. Salah satu sumber yang pernah sekelas mengatakan Traore merupakan murid yang "disiplin dan berani."
Setelah lulus, ia bertugas di bagian utara dan tengah Burkina Faso untuk melawan para jihadis. Kemudian pada 2018, Traore dikirim ke misi penjaga perdamaian, Misi Stabilisasi Terintegrasi Multidimensi PBB di Mali (MINUSMA PBB).
Pada 2020, Traore ditunjuk menjadi kapten. Di tahun ini pula, Kota Barsalogho nyaris jatuh ke tangan para jihadis. Anggota jihadis disebut telah merusak jalan-jalan menuju kota, sehingga medan jadi sulit.
Ketika itu, Traore memimpin anak buahnya dalam perjalanan melintasi pedesaan. Menurut sumber yang mengetahui peristiwa ini, mereka berhasil tiba di Barsalogho tepat waktu untuk membebaskan kota.
Di luar itu, Traore menjadi anggota Gerakan Patriotik untuk Pengamanan dan Pemulihan (MPSR).
MPSR terbentuk pada 2022, organisasi ini sempat dipimpin Damiba. Usai dia dikudeta, Traore naik ke pucuk pimpinan dan sejauh ini tak ada anggota lain yang diketahui.
(bac)