Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membeberkan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Niger menyusul gonjang-ganjing di negara itu usai kudeta pekan lalu.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan ada empat WNI yang tinggal di Niger.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada satu WNI yang tercatat tinggal di Niamey dan tercatat sedang cuti di Indonesia. Jadi, kondisinya aman," ungkap Judha saat konferensi pers di Kantin Diplomasi Kemlu RI, Jakarta Pusat, Selasa (1/8).
Ia kemudian berujar, "Lalu ada tiga WNI yang bekerja di kota Tahoua di Niger dan sudah dihubungi oleh KBRI dan terkonfirmasi kondisi aman."
Lebih lanjut, Judha mengatakan kondisi terkini di ibu kota Niger masih terpantau aman.
Niger gonjang-ganjing usai pasukan pengaman presiden (Paspampres) yang dipimpin Abdorahmane Tiani melancarkan kudeta pada 26 Juli lalu. Mereka menangkap Presiden Mohamed Bazaoum dan setidakya lima menteri.
Tak lama usai kudeta, Tiani mengumumkan diri sebagai pemimpin baru Niger.
Namun, klaim dia tak diakui secara internasional. Sejumlah pemerintah negara lain bahkan melontarkan kecaman gegara penggulingan tersebut.
Blok regional Afrika Barat, ECOWAS, juga mengultimatum agar Bazoum dibebaskan dan dipulihkan dalam waktu sepekan.
Blok itu juga memberi hukuman usai penggulingan, salah satunya menutup perbatasan darat dan udara dengan Niger.
(isa/rds)