Pemerintah Arab Saudi meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon dan tidak mendekati daerah rawan, usai pecahnya bentrokan di kamp pengungsi Ain el-Hilweh akhir Juli lalu.
Imbauan itu disampaikan Kedutaan Besar Arab Saudi di Lebanon, lewat pernyataan di Twitter pada Jumat (7/8) malam. Meski demikian, Saudi tak merinci daerah mana saja yang mesti dihindari warganya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedutaan Saudi juga menekankan pentingnya larangan perjalanan Saudi ke Lebanon.
Melansir Reuters, Kuwait juga mengeluarkan peringatan pada Sabtu (5/8) agar warganya di Lebanon tetap waspada dan menghindari area gangguan keamanan.
Pada 1 Agustus, Inggris juga memperbarui saran perjalanannya untuk Lebanon. Inggris menyarankan warganya tidak melakukan perjalanan ke bagian selatan Lebanon dekat kamp Palestina di Ain el-Hilweh, kecuali bersifat penting.
Sedikitnya 13 orang tewas sejak bentrokan di kamp pengungsi Ain el-Hilweh di Lebanon terjadi pada 29 Juli lalu.
Bentrokan terjadi antara faksi utama Fatah dan kelompok Islam garis keras.
Lihat Juga : |
Ain el-Hilweh merupakan kamp Palestina terbesar di Lebanon yang menampung sekitar 80 ribu hingga 250 ribu pengungsi.
Pertikaian antara kelompok-kelompok rival memang biasa terjadi di kamp pengungsi Palestina di Ain el-Hilweh. Berdasarkan kesepakatan bersama, tentara Lebanon tak akan ikut campur jika terjadi keributan di kamp Palestina itu.
(fby/dna)