Ethiopia Umumkan Keadaan Darurat Imbas Bentrokan di Amhara

Pemerintah Ethiopia mengumumkan keadaan darurat selama enam bulan, karena bentrokan antara tentara nasional dengan milisi di wilayah Amhara kian panas.

Kerusuhan di negara terpadat kedua di Afrika itu terjadi hanya sembilan bulan setelah berakhirnya perang dua tahun di wilayah Tigray, yang juga menarik pejuang dari Amhara.

Lihat Juga : 5 Kepala Negara yang Bisa Luncurkan Nuklir Sampai Bikin Dunia Kacau

"Menjadi perlu untuk menyatakan keadaan darurat karena situasi telah muncul di mana menjadi sulit untuk mengendalikan gerakan yang tidak dapat diterima ini di bawah undang-undang saat ini," kata kantor Perdana Menteri Abiy Ahmed dalam pernyataan di media sosial, seperti dikuti dari AFP.

Layanan komunikasi pemerintah mengatakan keadaan darurat akan mencakup Amhara selama enam bulan, tetapi dapat diberlakukan secara nasional sehubungan dengan situasi atau gerakan apa pun yang memperparah masalah keamanan.

[Gambas:Video CNN]

Bentrokan di Amhara telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi itu mendorong peringatan perjalanan dari pemerintah asing dan penghentian penerbangan ke wilayah tersebut.

Ketegangan telah meningkat sejak April ketika pemerintah federal mengumumkan pembongkaran pasukan regional termasuk di Amhara.

Pada Kamis (3/8), otoritas lokal di Amhara meminta bantuan pemerintah federal untuk mengelola keamanan karena situasinya menjadi sulit dikendalikan dan menyebabkan gangguan sosial dan ekonomi.

Pemerintah mengatakan kekerasan telah membahayakan tatanan konstitusional sehingga dengan suara bulat memutuskan untuk memberlakukan keadaan darurat.

Keputusan tersebut juga memungkinkan pihak berwenang untuk mengumumkan jam malam dan tersangka untuk digeledah dan ditahan tanpa surat perintah.