Sebuah jet militer VIP milik Rusia terlacak mendarat di Bandara Pyongyang, Korea Utara, pada 31 Juli lalu.
Penampakan yang tidak biasa ini pun memicu pertanyaan di tengah rumor Pemimpin Korut Kim jong Un ingin menjual senjata ke Rusia, menyusul invasi Moskow di Ukraina yang belum juga selesai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, Rusia juga dikabarkan tengah membujuk Korut agar mau menjual senjata di tengah isolasi negara Barat terhadap Moskow.
Menurut data aplikasi FlightRadar24, jet Angkatan Udara Rusia Ilyushin IL-62M terbang dari Moskow ke Pyongyang pada 31 Juli dan baru kembali pada 2 Agustus.
Menurut portal berita soal isu Korut, NK News, citra satelit juga menunjukkan bahwa jet VIP tersebut parkir di Bandara Pyongyang selama 36 jam.
Keberadaan pesawat militer Rusia di Korut itu berlangsung beberapa hari setelah kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berkunjung ke Pyongyang untuk menghadiri parade militer peringatan 70 tahun Perang Korea.
"Ini tampaknya terkait dengan tindak lanjut kunjungan delegasi Shoigu dan kemungkinan kesepakatan yang dibuat dengan Kim Jong Un," bunyi laporan NK News.
"Para analis berspekulasi bahwa keduanya dapat menyepakati perjanjian penjualan senjata."
Dikutip The Time, ini menjadi momen perdana pesawat militer VIP Rusia berkunjung ke Korut sejak pertengahan 2019. Saat itu, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, berkunjung ke Pyongyang.
Sementara itu, sejak awal 2020, Korut menutup segala akses udara karena pandemi Covid-19.
Baik Rusia dan Korut tidak melaporkan kedatangan jet VIP militer ini kepada publik. Kementerian Pertahanan Rusia juga tidak merespons saat ditanya komentar soal keberadaan jet VIP militer tersebut.
Selama ini, Rusia dan Korut merupakan sekutu dekat. Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, negara Barat banyak khawatir soal kerja sama kedua negara yang kian mesra.
Sebab, Rusia tengah membutuhkan senjata dan amunisi demi memenuhi kebutuhan perang di Ukraina. Sementara itu, Korut sendiri masih berjuang menghadapi krisis ekonomi berkepanjangan yang kian diperburuk dengan pandemi Covid-19 kemarin.
Di tengah krisis, Korut pun masih membutuhkan dana untuk memenuhi ambisinya mengembangkan teknologi rudal balistik hingga senjata nuklirnya.
Rusia-Korut pun saat ini tengah menjadi target sanksi internasional yang mempersulit kedua negara untuk melakukan transaksi jual beli persenjataan dan barang strategis lainnya.
(rds)