Nasib Presiden Bazoum usai 2 Minggu Ditahan Junta Niger: Tak Manusiawi

CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2023 21:08 WIB
Presiden Niger Mohamed Bazoum yang masih ditahan junta militer sejak dua pekan terakhir. Foto: AFP/YVES HERMAN
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Niger Mohamed Bazoum hingga kini masih menjadi tahanan junta militer, sejak dikudeta pada 26 Juli lalu. 

Lembaga pemantau hak asasi manusia Human Right Watch (HRW), membeberkan kondisi Bazoum yang disebut berada dalam keadaan "mengerikan".

Hal ini diketahui usai HRW menjalin komunikasi dengan dokter keluarga, kuasa hukum, kerabat, hingga eks penasihat komunikasi Bazoum. 

Dilansir AFP, menurut HRW kondisi Bazoum beserta keluarganya kini dalam keadaan "mengerikan dan tak manusiawi".

Bazoum diisolasi dan disebut terpaksa melahap makanan kering dan pasta. Ia ditahan bersama istri dan anak laki-lakinya yang masih kecil. 

"Saya menjalani hari-hari tanpa listrik sejak 2 Agustus dan tak ada kontak dengan orang lain sejak 4 Agustus," kata Bazoum, berdasarkan pernyataan HRW.

Bazoum lalu berkata, "Saya tak diizinkan menerima anggota keluarga dan teman-teman saya yang membawa makanan dan pasokan lain untuk kami."

Tanpa aliran listrik, mereka hanya bisa mengonsumsi makanan kering, dan tak ada makanan segar. Bazoum juga mengatakan anaknya tak sehat.

"Anak saya sakit, dia punya penyakit jantung yang serius dan butuh perawatan dokter. Mereka [junta militer] menolak merawat anak saya di rumah sakit," ujar dia.

Kondisi serupa juga diungkapkan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Joseph Borell.

"Bazoum dan keluarga dia, berdasarkan informasi terbaru, kekurangan makanan, listrik dan perawatan medis selama beberapa hari," kata Borell.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken turut khawatir terkait penahanan dan kondisi Bazoum. Ia sempat berbincang via telepon dengan presiden berusia 63 tahun itu.

Uni Afrika juga menyebut tindakan junta Niger terhadap Bazoum "tak bisa diterima."

Bazoum menjabat presiden usai menang dalam pemilihan umum demokratis yang digelar pada 2021 lalu.

Bazoum menempati posisi presiden usai menang dalam pemilihan umum Niger pada 2021.

Niger bergejolak usai kepala pasukan pengamanan presiden (Paspampres) Abdourahmane Tchiani melancarkan kudeta pada 26 Juli. Ia dan personel militer lain menangkap Bazoum beserta menteri-menterinya.

Beberapa hari usai kudeta, Tchiani mengklaim dirinya sebagai pemimpin negara itu.

Belum lama ini, junta juga membentuk kabinet baru. Mereka menunjuk Ali Lamine sebagai perdana menteri transisi dan 21 menteri lain.



(isa/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK